BELUM SAMPAI AKHIR

Baca: KEJADIAN 41:1-45


Bacaan tahunan: Zakharia 8-14

Seorang anak kecil melihat kakaknya membaca novel. Anak itu datang menemui ayahnya dan bertanya apakah ayahnya tahu isi cerita novel itu. "Ya," jawab ayahnya, "isinya membahagiakan." "Tetapi kulihat kakak menitikkan air mata," ia memprotes. Ayahnya tersenyum, lalu berkata, "Itu karena kakak belum sampai pada akhirnya."

Dalam Alkitab ada banyak kisah untuk disimak. Salah satunya kisah Yusuf. Saat muda, Yusuf mendapat dua mimpi yang menerangkan bahwa kelak ia menjadi penguasa (Kej. 37:7, 9). "Membahagiakan," itulah kesimpulan mengenai kisah Yusuf. Mengherankan karena membaca bagian berikutnya membuat kita menitikkan air mata. Tertulis di sana Yusuf dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya (Kej. 37:28). Yusuf bekerja keras, tetapi yang ia dapatkan adalah ketidakadilan. Istri tuannya memfitnahnya sehingga ia dipenjara (Kej. 39:17-20). Kembali Yusuf bekerja keras, pula membantu dua pegawai kerajaan. Sekali lagi, yang ia dapatkan adalah ketidakadilan. Seorang dari mereka yang beruntung, yakni kepala juru minuman, melupakan jasanya (Kej. 40:23). Kita mengaduh, mengeluh mengapa nasib Yusuf seburuk itu. Serupa jawabnya, kita belum sampai pada akhirnya. Dari penjara, Yusuf dipanggil untuk mengartikan mimpi Firaun, raja Mesir (ay. 14). Ia berhasil, lalu diangkat menjadi penguasa seluruh negeri itu (ay. 41). Membahagiakan, bukan?

Mungkin kita sedang merasakan kesengsaraan. Beratnya pergumulan kita alami sampai membuat kita menitikkan air mata. Namun, jangan dulu kita berputus asa. Ingatkan diri sendiri bahwa sekarang belum akhirnya. Karena di dalam Tuhan akan indah pada waktu-Nya. Pasti kesengsaraan berubah menjadi kebahagiaan.
-LIN/www.renunganharian.net


SAAT SAMPAI PADA BAGIAN AKHIR DARI KEHIDUPAN YANG DIRANCANGKAN OLEH TUHAN, PASTI SELALU KITA MENDAPATI KEBAHAGIAAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media