Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!
Jika diperhatikan, pengajaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus terkadang sukar dipahami. Adakalanya ajaran Yesus terdengar menguatkan, menyadarkan, tetapi terkadang bisa terdengar sangat keras, bahkan sukar dipahami. Pengajaran Yesus tak jarang juga, langsung menghunjam ke kedalaman hati untuk menguji motivasi seseorang dalam mengikut Dia. Hal inilah yang dialami oleh dua orang yang mengutarakan niat hatinya untuk mengikut Yesus.
Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.
Sulit mengendalikan diri, tak bisa melihat cermat dan menimbang matang, tidak mampu menetapkan prioritas, mudah terseret godaan, sulit mengalah, lebih tertarik pada kemasan dan melupakan isi, mudah patah atau mogok, dsb., adalah hal-hal yang lumrah ada pada anak-anak.
Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Rasa takut adalah perasaan negatif yang kuat yang banyak dihindari orang. "Lebih baik menyangkal adanya rasa takut," demikian pikir mereka. Pengakuan akan rasa takut justru membuat seseorang berpotensi direndahkan atau ditertawakan. Kita tentunya tidak suka diberi label pengecut. Dalam situasi tertentu rasa takut itu wajar, terutama ketika sekelompok orang menghadapi ancaman. Namun, Rasul Petrus justru menasihatkan agar kita hidup dalam ketakutan. Bukan hanya untuk sesaat, melainkan sepanjang hidup kita. Bagaimanakah maksudnya?
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Dero, seorang bapak dengan dua anak, bercerita tentang upayanya membangun mazbah keluarga. Semula hal ini disangkanya dapat berlangsung mudah karena usia kedua anaknya yang mulai dewasa, tetapi fakta berkata lain. Kesibukan dan kondisi terpisah kota menjadi penghalang atas upaya membangun mazbah keluarga itu. Akhirnya, mereka menyepakati waktu "bertemu di udara" yang diadakan setelah pukul 9 malam. "Cukup 10 menit, tapi dampaknya sangat terasa dalam relasi kami satu dengan yang lain, juga dalam pertumbuhan rohani kami," ucap Dero dalam suatu kesempatan bersaksi.
Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Di depan stasiun kereta api Shibuya, Jepang, ada sebuah patung yang menarik banyak perhatian. Di sana didirikan sebuah patung untuk menghargai kesetiaan seekor anjing bernama Hachikō. Profesor Hidesaburo Ueno dari Universitas Tokyo mengadopsi Hachikō di Prefektur Akita pada awal 1920-an. Hachikō selalu menemani pemiliknya ke Stasiun Shibuya setiap hari ketika sang profesor pergi bekerja di Universitas Imperial Tokyo dan kembali ke stasiun setiap sore untuk menyambut kepulangan Ueno. Sayangnya, Ueno meninggal pada tahun 1925 saat berada di universitas dan tidak pernah kembali untuk menyampaikan selamat tinggal terakhir kepada sahabatnya itu. Hachikō yang setia terus mengunjungi stasiun setiap hari sampai akhir hayatnya.
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Kata tanduk identik dengan bagian tubuh hewan. Namun, umat Allah dalam Perjanjian Lama mengerti bahwa ada benda lain yang dirujuk oleh istilah itu, yakni bagian runcing yang terdapat pada keempat sudut mezbah pembakaran kurban yang berada di Kemah Suci. Mereka menamainya "tanduk-tanduk mezbah". Ketika mempersembahkan kurban, maka tanduk-tanduk ini juga harus dibubuhi darah sebagai tanda pendamaian (Im. 4:7; Kel. 30:10). Tanduk mezbah identik dengan pengadaan penebusan melalui pencurahan darah. Ia melambangkan pengampunan Allah. Inilah sebabnya beberapa tokoh dalam Alkitab berlari ke Kemah Suci dan memegang tanduk mezbah ketika mereka bersalah dan nyawanya terancam, misalnya Yoab.
Dalam tempo sehari Ayub kehilangan seluruh harta kekayaannya, pula kesepuluh anaknya mati (Ayb. 1:13-19). Berikutnya ia menderita bisul busuk dari telapak kaki sampai ke puncak kepalanya (Ayb. 2:7). Elifas, Bildad, dan Zofar, ketiga sahabatnya, datang untuk berbelasungkawa. Sesudah melihat penderitaannya, ketiga orang itu menganjurkan agar Ayub bertobat (Ayb. 8:5-6; 11:13-15; 22:23-26).
Ayat Alkitab Hari Ini
Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!
Aplikasi Alkitab offline, tidak dibutuhkan koneksi internet setelah terunduh.
Enlight your daily life with devotional in English and Indonesia.
Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat and Nyanyikan Kidung Baru.
Directly share Bible verse or devotional to your friends using social media.
Kami mengembangkan aplikasi Alkitab GRATIS pada platform web, BlackBerry, Android maupun iOS. Layanan ini dapat berjalan karena donasi dari para pengguna setia Alkitabku. Jika anda ingin menjadi donatur, silakan klik tombol Donate di bawah ini:
Kami sadar bahwa masih banyak pekerjaan untuk perbaikan dan penyempurnaan aplikasi ini, oleh karena itu saran dan masukan anda sangat penting bagi kami. Jangan lupa untuk membagikan aplikasi ini kepada keluarga dan teman-teman seiman. Semoga anda menyukai aplikasi ini.
Tuhan memberkati