MEMBANGUN MAZBAH KELUARGA

Baca: MATIUS 18:15-20


Bacaan tahunan: Mazmur 96-102

Dero, seorang bapak dengan dua anak, bercerita tentang upayanya membangun mazbah keluarga. Semula hal ini disangkanya dapat berlangsung mudah karena usia kedua anaknya yang mulai dewasa, tetapi fakta berkata lain. Kesibukan dan kondisi terpisah kota menjadi penghalang atas upaya membangun mazbah keluarga itu. Akhirnya, mereka menyepakati waktu "bertemu di udara" yang diadakan setelah pukul 9 malam. "Cukup 10 menit, tapi dampaknya sangat terasa dalam relasi kami satu dengan yang lain, juga dalam pertumbuhan rohani kami," ucap Dero dalam suatu kesempatan bersaksi.

Mazbah keluarga. Istilah ini tidaklah mengacu pada bangunan mazbah secara fisik, tetapi gambaran persekutuan dengan Allah dalam sebuah keluarga. Dalam ibadah itu ada pujian pengagungan kepada Allah, pembacaan dan pengajaran firman Allah, juga doa-doa yang didaraskan kepada Allah. Nas renungan hari ini dapat mengobarkan semangat kita dalam membangun mazbah keluarga karena ada janji bahwa Allah hadir di tengah persekutuan umat-Nya. Pengajaran firman-Nya juga dapat menjadikan hidup kita semakin bertumbuh kuat secara rohani dan jiwa, juga bertumbuh semakin dewasa dalam karakter.

Jadi, sudahkah kita mengupayakan terbangun dan terjaganya persekutuan dalam keluarga kita? Atau, jangan-jangan mazbah itu sudah menjadi reruntuhan, yang jika terus kita biarkan seperti itu akan melemahkan hidup kita dalam berbagai bidang kehidupan? Mari lakukan aksi nyata, demi tegaknya "mazbah Allah" yang dapat berdampak besar bagi kehidupan kita.
-GHJ/www.renunganharian.net


KETIKA RELASI DENGAN ALLAH TERJAGA DALAM KELUARGA MAKA CAMPUR TANGAN-NYA AKAN SEMAKIN NYATA DIRASAKAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media