Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: ROMA 8:31-39
Bacaan tahunan: Roma 11-13
Kejatuhan manusia ke dalam dosa berawal di Taman Eden. Mengherankan, sebab saat itu mereka hidup dekat dengan Tuhan. Mereka dapat secara langsung berbincang dengan-Nya. Tampak manusia kalah setelah Iblis, dalam wujud ular, menyuntikkan keraguan, "Sekali-kali kamu tidak akan mati. Sebaliknya, ... matamu akan terbuka." Iblis mendorong manusia supaya menyangka bahwa Tuhan masih menyembunyikan sesuatu yang baik dari mereka. Sebentar kemudian terlihat manusia itu, si perempuan, memetik dan memakan buah dari pohon terlarang. Juga suaminya turut memakannya bersamanya (lih. Kej. 3:1-7).
Sampai hari ini Iblis menggunakan taktik serupa, yakni keraguan di Taman Eden. Iblis berupaya menanamkan prasangka bahwa Tuhan belum memberikan segala yang baik kepada kita. Sedapat-dapatnya Iblis hendak menjatuhkan setiap kita yang hidup dekat dengan Tuhan. Surat Paulus kepada jemaat di Roma mengobrak-abrik taktik Iblis. Paulus mengajak kita merenungkan betapa besar kasih Allah saat Dia memutuskan untuk menyerahkan Kristus, Anak-Nya yang tunggal, sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita. Jika Kristus saja diserahkan-Nya kepada kita, mungkinkah ada lagi sesuatu yang disimpan-Nya dari kita? Jika yang "terbaik" telah Tuhan berikan bagi kita, akankah terpikir oleh-Nya untuk menggenggam yang "baik" dari kita? (ay. 32).
Detik kita merenungkan pengorbanan Kristus, detik itu juga keraguan sirna. Justru meluaplah ucapan syukur karena tersadar selama ini Tuhan mencurahkan lebih banyak dari yang kita pikirkan. Sesudah karya keselamatan, lanjut Dia berdiri di pihak kita, menjadi pembela kita (ay. 31), dan Dia menyatakan bahwa kasih-Nya takkan terpisahkan dari kita (ay. 38-39).
-LIN/www.renunganharian.net
SENANTIASA MENGINGAT PENGORBANAN KRISTUS MENCEGAH IBLIS MENDAPAT KESEMPATAN MENJATUHKAN KITA KE DALAM DOSA
Please sign-in/login using: