HIDUP MENDENGARKAN-NYA

Baca: ZAKHARIA 1:1-6


Bacaan tahunan: 1 Raja-raja 3-5

Bagaimana jadinya bila kita menjalani kehidupan bersama dengan keras hati? Tentu hanya akan menimbulkan perselisihan. Sebab dengan bersikap demikian, kita tidak akan mau untuk mendengarkan orang lain, karena kita hanya memaksakan kehendak diri sendiri. Padahal kehidupan bersama tidak bisa dijalani dengan berlaku seenaknya. Tetapi dibutuhkan kesediaan diri untuk betul-betul hadir menjalani hidup bersama-sama.

Melalui Zakharia, Allah berseru untuk mengajak bangsa Israel bertobat dan kembali kepada-Nya. Allah meminta mereka untuk mendengarkan seruan-Nya ini, sebab Ia tidak ingin mereka menjadi sama seperti nenek moyang mereka yang begitu keras kepala sehingga harus menderita dalam pembuangan karena meninggalkan-Nya. Hal ini menunjukkan betapa Allah menyayangi mereka. Ia tidak ingin mereka tinggalkan dan kehilangan mereka, serta ingin kembali bersama dengan mereka. Untuk itu, Allah menegaskan bahwa diri-Nya adalah Tuhan Semesta Alam. Artinya, Allah menegaskan bahwa Ia adalah pemilik kehidupan, dan mereka adalah umat-Nya. Oleh karenanya, maka sudah seharusnya mereka hanya mendengarkan-Nya dan hidup di dalam-Nya, bukannya justru mendengarkan nafsu mereka sendiri. Sebab hanya bersama-Nya, mereka beroleh hidup.

Allah yang memberi hidup, ingin menjalani hidup bersama dengan kita. Untuk itu, marilah kita mengarahkan hati kita untuk menjalani hidup bersama-Nya, dengan senantiasa mendengarkan tuntunan-Nya. Sebab Allah tidak ingin kita menderita, melainkan hidup dengan bahagia.
-ZDP/www.renunganharian.net


KEHIDUPAN BERSAMA TIDAK AKAN BISA TERBANGUN TANPA ADANYA HATI YANG TERARAH PADA KEBERSAMAAN UNTUK SALING MENDENGARKAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media