SI PEMARAH

Baca: 1 SAMUEL 17:12-39


Bacaan tahunan: Markus 10-11

Luka Dončić, pemain bola basket profesional yang bermain di NBA, sempat mendapat julukan "Si Pemarah" karena sifat temperamentalnya. Namun, dalam suatu kesempatan Dončić justru membuktikan bahwa dirinya dapat mengubah kemarahan dalam dirinya menjadi hal yang positif. Alih-alih membalas setiap ejekan atau perlakuan kasar terhadap dirinya, Dončić membalas dengan menunjukkan permainan terbaik di lapangan. Poin demi poin dicetak oleh Dončić, sekaligus mengantarkan timnya mengalahkan lawan-lawannya.

Fakta hidup menunjukkan bahwa amarah tak hanya memiliki satu jalan keluar berupa tindakan destruktif. Sebagian orang justru mampu melihat jalan keluar lain, lalu berhasil mengubah kemarahan menjadi penyemangat untuk melakukan tindakan positif, bahkan tindakan yang membawa pada kesuksesan. Perspektif inilah yang tampaknya dimiliki oleh Daud muda, yang hari itu diutus ayahnya untuk melihat kabar para saudaranya di medan perang. Demi mendengar cemoohan dari Goliat, amarah Daud pun menyala karena hinaan raksasa Filistin itu. Cerita selanjutnya kita tentu tahu bagaimana anak Isai itu menumbangkan Goliat hanya dengan sekali lesatan umban (1Sam. 17:48-50).

Kita memang perlu berhati-hati saat amarah mulai menyala. Pilihan hanya ada dua, menguasai atau dikuasai amarah itu. Namun, orang yang berhikmat tak hanya akan mampu menguasai diri, tetapi dapat melihat penyaluran yang positif dari amarah itu, lalu melakukan tindakan yang dapat membawanya pada kemenangan besar, seperti yang pernah Daud alami dengan pertolongan Allah.
-GHJ/www.renunganharian.net


KETIKA AMARAH MULAI MENGGODA, JANGAN SAMPAI DIKUASAI, TETAPI KUASAILAH AMARAH ITU


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media