PEREMPUAN-PEREMPUAN BERMASALAH

Baca: MATIUS 1:1-17


Bacaan tahunan: Markus 12-13

Ketika memilih pemimpin negara, kita tentu menginginkan yang terbaik. Semua hal, dari yang umum sampai hal detail, pasti ditelisik habis. Kita ingin tahu bagaimana kebiasaan kesehariannya, gaya kepemimpinannya, kemampuannya, dan rekam jejaknya. Tidak cukup dengan itu. Kita juga ingin tahu siapakah ayah ibunya, keturunan siapakah dia, dan dari manakah dia berasal. Kita tidak ingin ada cacat, meskipun kadang kita harus berkompromi dengan satu dua kelemahan.

Berbeda dengan pilihan Allah kita. Nenek moyang Yesus penuh dengan orang bermasalah. Mereka tidaklah sempurna. Uniknya, Matius menyebutkan secara khusus beberapa nama perempuan. Ada Rahab, Rut, juga istri Uria. Kita tahu Rahab adalah pelacur dari Yerikho. Rut lebih baik, karena dia setia pada Naomi, mertuanya, dan beribadah kepada Allah Israel. Meskipun demikian, Rut adalah perempuan Moab. Yang menarik juga adalah Batsyeba yang disebut istri Uria, bukan istri Daud. Sekalipun Daud juga disebut sebagai salah seorang nenek moyang Yesus. Hal ini sekaligus mengingatkan pembaca tentang dosa Daud yang keji.

Di mata Tuhan tidak ada seorang pun yang sempurna selain anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus. Meskipun demikian, Ia tetap memilih mereka yang cacat dan memiliki banyak kelemahan. Bahkan perempuan berdosa pun dihargai-Nya. Karena itu, orang percaya seharusnya tampil percaya diri. Tuhan telah memilih kita sebagai anak-anak-Nya. Tuhan membuat diri kita mampu berdiri tegap di hadapan orang.
-HEM/www.renunganharian.net


PILIHAN ALLAH BUKAN PADA ORANG YANG SEMPURNA. MELAINKAN ORANG CACAT DAN LEMAH SEPERTI KITA YANG BERSEDIA DIPAKAI OLEH-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media