Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 PETRUS 2:1-10
Bacaan tahunan: Yesaya 13-17
Berada di lingkungan yang saling mendukung tentu sangat menyenangkan. Pikiran tenang, kehidupan terasa nyaman. Namun, apa jadinya jika prinsip kebenaran Tuhan yang kita hidupi ternyata ditolak oleh orang-orang sekitar kita? Berjuang mempertahankan kebenaran di lingkungan yang gemar bertutur tak sopan, bahkan berani nekat berlaku jahat tentu membuat jiwa yang benar merasa tersiksa.
Begitulah yang dialami Nuh! Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela (lih. Kej. 6:9). Sementara orang-orang sezamannya cenderung melakukan kejahatan. Namun, Nuh bertahan meski sendiri. Begitu pun Lot! Ia menjalani hidup dalam kebenaran menurut kehendak Allah. Namun, ia harus terus-menerus menderita karena tinggal di lingkungan orang yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka. Nuh dan Lot sama-sama harus berjuang seorang diri, demi ketaatan mereka kepada Tuhan. Meski demikian, perjuangan Nuh dan Lot mendapat balasan dari Tuhan. Mereka beroleh keselamatan, saat semua orang dibinasakan.
Dari kisah Nuh dan Lot jelaslah bagi kita bahwa kasih karunia Allah pasti menyelamatkan orang saleh dari pencobaan yang harus dihadapinya. Namun, malanglah orang yang menolak panggilan Tuhan karena mereka tak terelakkan dari kematian. Tak perlu menunggu kehidupan di langit dan bumi yang baru, perkenanan Tuhan atas umat yang setia menjadikan hidup kita di dunia ini pun berlimpah berkat. Tidak melulu berkat materi, melainkan kepuasan sejati, kedamaian hati yang sanggup menumbuhkan rasa syukur tiada henti. Karena itu, bertahanlah dalam kekudusan, sekalipun kita hanya seorang diri.
-EBL/www.renunganharian.net
SESUNGGUHNYA, ORANG PERCAYA TAK PERNAH BENAR-BENAR BERJUANG SEORANG DIRI KARENA TUHAN TAK AKAN PERNAH MEMBIARKANNYA SENDIRIAN
Please sign-in/login using: