Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: BILANGAN 11:31-35
Bacaan tahunan: Yesaya 9-12
Membaca kisah bagaimana Allah menghukum bangsa Israel, khususnya mereka yang memiliki nafsu rakus, pernah membuat saya berpikir, "Apakah kesalahan mereka begitu fatalnya, sehingga Allah harus berurusan dengan mereka dengan cara sekeras itu?" Namun, setelah membaca dengan cermat akan kisah ini, juga mengerti bahwa 10 homer setara daging seberat lebih dari dua ton, saya mencoba memahami mengapa Allah menindak mereka begitu keras di Kibrot- Taawa.
Kibrot-Taawa, lokasi ini rasanya tepat jika disebut kuburan para orang rakus, seperti disebutkan dengan jelas dalam Alkitab. Penamaan tempat itu terjadi setelah Allah memukul bangsa Israel dengan tulah sangat besar, yang melenyapkan para orang rakus itu. Sebelumnya, mereka mengumpulkan daging puyuh selama dua hari satu malam, lalu menyebarkannya ke sekeliling perkemahan sambil menikmati daging itu (ay. 32-33). Hukuman Allah pun datang selagi daging masih ada di mulut mereka, menandakan kesabaran Allah sudah habis melihat perbuatan mereka yang dianggap-Nya jahat.
Sebenarnya kebiasaan makan di luar kontrol, yang kerap disamakan dengan "rakus" dalam kehidupan keseharian kita, memang tak bisa disepelekan. Sering kali orang yang rakus berfokus pada kepuasan diri sendiri, enggan memedulikan orang lain, bahkan terkesan melupakan fakta medis bahwa takaran perut manusia itu ada batasnya. Nafsu rakus jika dikaitkan dengan materi atau jabatan, juga tak kalah membahayakan, yang sedapat mungkin perlu kita hindari sebelum menjadi jerat dan merusak hidup kita.
-GHJ/www.renunganharian.net
SEGALA SESUATU YANG BERLEBIHAN CENDERUNG TIDAK BAIK, BAHKAN DAPAT BERDAMPAK MERUSAK
Please sign-in/login using: