Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KEJADIAN 41:37-57
Bacaan tahunan: Markus 15-16
Sang motivator berteriak di hadapan seluruh peserta seminar, "Siapa bercita-cita menjadi orang besar?" Serempak semuanya angkat tangan. "Nah, sekarang siapa bersiap menghadapi kesukaran besar?" kembali sang motivator berteriak. Hanya beberapa gelintir peserta angkat tangan. "Ah, sayang sekali!" sang motivator menepuk dahinya, "Sedikit saja dari Anda yang nantinya menggapai cita-cita itu."
Orang-orang besar dilahirkan dari kesukaran besar. Tidak terkecuali mereka yang tercatat di dalam Alkitab. Kita ambil satu contoh, yakni Yusuf. Hari itu, seusai menuturkan makna mimpi, Yusuf diangkat oleh Firaun sebagai penguasa nomor dua atas negeri Mesir (ay. 40). Yusuf menjadi orang besar, dan sebelumnya juga ia menghadapi kesukaran besar. Saudara-saudaranya sendiri menjualnya ke negeri yang jauh sebagai budak (Kej. 37:28). Istri tuannya kerap merayunya untuk berzina, dan selalu ditolaknya. Namun, suatu hari saat ia menolak, perempuan itu memfitnahnya telah berbuat tidak senonoh, dan kemudian ia dipenjarakan (Kej. 39:17-20). Terhadap seluruh kesukaran itu, Yusuf menyatakan dirinya siap. Kesiapannya ditunjukkan dengan setiap hari tekun bekerja sehingga baik di rumah tuannya maupun di penjara, selalu ia menjadi orang kepercayaan (Kej. 39:4, 22).
Kesukaran membentuk ketahanan dan kekuatan. Tidak heran jika sesudahnya lahir orang-orang besar. Mengerti akan kebenaran ini, jangan kita menjadi tawar hati jika saat ini dihadapkan pada kesukaran besar. Meneladani Yusuf, mari tetap tekun melakukan bagian kita (bekerja dan berdoa). Sadari tangan Tuhan sedang membentuk kita menjadi "orang besar". Saat akhirnya kita keluar dari kesukaran, kita akan mendapati diri kita lebih tangguh, lebih bijaksana, juga lebih beriman kepada Tuhan.
-LIN/www.renunganharian.net
PANDANGLAH KESUKARAN YANG KINI DIHADAPI SEBAGAI SARANA UNTUK MEMUNCULKAN SESEORANG YANG LUAR BIASA DI HADAPAN TUHAN
Please sign-in/login using: