TENANG NAMUN MENGHANYUTKAN

Baca: LUKAS 10:38-42


Bacaan tahunan: 1 Korintus 15-16

Beberapa pelajar sedang menikmati liburan di pantai. Tiga belas dari para pelajar itu memutuskan untuk berenang menikmati kenyamanan ombak kecil itu. Namun, tanpa disadari, tiba-tiba terjadi arus balik atau rip current yang menyeret ketiga belas pelajar itu. Empat pelajar dilaporkan tewas, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan. Banyak orang tenggelam bukan karena ombak besar, tapi karena terlalu nyaman berada di air tanpa menyadari bahaya tersembunyi.

Bacaan hari ini mencatat dua respons berbeda terhadap kehadiran Yesus. Marta, sibuk melayani dan merasa perlu mengatur segalanya. Ia merasa dengan kesibukannya, ia dikenan Tuhan. Sementara Maria, memilih untuk duduk di kaki Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Ia memilih meninggalkan kesibukannya untuk menikmati hadirat Tuhan. Marta sejatinya melakukan hal baik, tapi ia teralihkan dari yang terbaik, dari hadirat dan suara Tuhan. Yesus tidak menegur Marta karena pelayanannya salah, tapi karena hatinya teralihkan oleh kekhawatiran dan kesibukan.

Kita acapkali terlena dalam rutinitas dan kenyamanan. Kita nyaman dengan pekerjaan yang stabil, pelayanan yang sangat melelahkan, dan dengan hubungan sosial yang harmonis. Namun, tanpa disadari rasa nyaman itu "menyeret" kita jauh dari pusat kehidupan rohani. Mari renungkan pertanyaan ini: Masihkah kita menyediakan waktu untuk mendengarkan suara Tuhan dan bukan hanya melayani-Nya? Apakah kita merasa nyaman dengan rutinitas rohani meski tanpa keintiman pribadi bersama Tuhan?
-SYS/www.renunganharian.net


KENYAMANAN BUKANLAH TUJUAN HIDUP ROHANI, HADIRAT TUHANLAH YANG MENJADI RUMAH BAGI JIWA KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media