TAK SEBATAS MEMO

Baca: MATIUS 28:16-20


Bacaan tahunan: 1 Tawarikh 12-14

Ada berbagai macam bentuk wasiat yang diberikan seseorang sebelum meninggal dunia kepada orang-orang terkasih. Ayah saya salah satunya. Ia seorang pendoa yang tekun. Salah satu wasiatnya sebelum meninggal adalah memastikan bahwa setiap anak-anaknya bisa berdoa.

Sebelum terangkat ke surga, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya tentang kerinduan-Nya agar semua orang bisa mengenal Dia. Caranya dengan mengutus para murid untuk pergi dan mencari jiwa-jiwa, memuridkan, dan mengajar mereka melakukan yang Ia telah lakukan. Ia memberi teladan bagaimana menjalankan misi yang Bapa berikan. Yesus pun mengakhiri perkataan-Nya dengan kata-kata, "Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (ay. 20). Ia mengatakan bahwa Ia akan menyertai sampai akhir zaman karena Yesus sangat tahu, akan ada keraguan, masalah, tantangan, dan dinamika dalam menjalankan misi ini. Kemungkinan hal itu bisa menggoncang iman, keyakinan, juga semangat untuk mencari jiwa yang hilang dan memberi pengajaran. Namun, Ia meneguhkan para murid di kalimat awalnya bahwa, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi" (ay. 18).

Kata-kata yang Yesus ungkapkan sesaat sebelum terangkat ke surga mencerminkan isi hati-Nya yang dalam. Perkataan-Nya tidak hanya sekadar memo, tetapi sebuah kekuatan untuk selalu diingat. Ia telah memberi teladan bagaimana untuk bermisi bagi kerajaan-Nya. Setiap kita telah melihat teladan yang Yesus berikan dan tersalur juga dari orang-orang yang telah memuridkan kita. Kini, mari kita melakukan bagian kita. Tuhan tidak berhenti menyertai sampai di akhir zaman.
-YGP/www.renunganharian.net


PERKATAAN-NYA TIDAK HANYA SEKADAR MEMO, TETAPI SEBUAH KEKUATAN UNTUK SELALU DIINGAT


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media