TAK KUNJUNG BERGONCANG

Baca: YOHANES 5:1-18


Bacaan tahunan: Mazmur 10-17

Mengalami sakit atau penderitaan lain untuk jangka waktu lama pasti tidak menyenangkan. Orang lumpuh di tepi kolam Betesda menanggungnya selama 38 tahun. Kolam ini ajaib. Ketika malaikat Tuhan mengguncangkan airnya, orang pertama yang menceburkan diri ke dalamnya akan sembuh. Tidak heran jika pada kelima serambinya berjejal orang-orang sakit. Mata mereka senantiasa mengawasi air kolam. Pengharapan mereka tertuju kepada guncangan airnya. Namun, setelah berjuang puluhan tahun, orang lumpuh ini tetap gagal beroleh kesembuhan.

Ketika Yesus bertanya kepadanya, "Maukah engkau sembuh?", ia menunjukkan sikap pesimisnya. Satu-satunya jalan penyembuhan yang ia tahu adalah dengan menerjunkan diri pertama kali ke kolam saat airnya bergoncang. Tetapi ia selalu kalah cepat dengan yang lain. Syukurnya, ketika Yesus memerintahkannya untuk mengangkat tikarnya, ia taat. Ia pun memperoleh kesembuhan, lalu pergi beribadah ke Bait Allah sebagai tanda syukurnya (ay. 14).

Penderitaan hidup dapat menjadikan kita berputus asa dan mengasihani diri sendiri, juga melupakan Tuhan. Adakalanya kita mendapati bahwa satu-satunya jalan keluar yang kita tahu pun, tetap tidak dapat menolong kita. Syukurlah, dalam situasi yang demikian, Kristus hadir dan menawarkan solusi. Orang lumpuh ini menyadari kehadiran-Nya, dan menaati Dia. Karena di dalam menaati Dialah kita akan mengalami damai sejahtera, sukacita, bahkan pemulihan atas penderitaan yang kita alami. --HT/www.renunganharian.net


KETAATAN KEPADA KRISTUS AKAN MEMBAWA KITA MEMASUKI PINTU-PINTU KEMUSTAHILAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media