SI PENUNGGU PINTU

Baca: 1 TAWARIKH 15


Bacaan tahunan: Ulangan 30-31

Ketika menginap di hotel, para tamu biasanya tak terlalu memperhatikan pegawai penjaga pintu hotel. Namun, berbeda dengan yang terjadi pada Kottarapattu Chattu Kuttan, pegawai penjaga pintu Hotel Galle Face, di Sri Lanka. Kuttan sempat menjadi pelayan, sebelum memilih menjadi penjaga pintu masuk hotel dan menemukan pilihan yang disebutnya sebagai panggilan jiwanya. Tak heran ketika ia meninggal pada usia 94 tahun, ada banyak orang begitu kehilangan sosok Kuttan yang dikenal ramah, penuh semangat, dan setia selama 72 tahun mengabdi di hotel tersebut.

Mendengar Obed-Edom, ingatan kita mungkin akan langsung tertuju pada peristiwa ketika tabut Allah berada di rumahnya, lalu Allah memberkati keluarga Obed-Edom (1Taw. 13). Namun, hari ini kita mengerti bahwa Obed-Edom adalah seorang penjaga pintu gerbang, di mana tabut Allah berada. Tak hanya itu, pria ini dikenal pula sebagai pemain kecapi yang cukup diandalkan (ay. 21). Mungkin profesi Obed-Edom terlihat biasa, tetapi lihat apa yang terjadi kemudian dengan keturunannya, di mana penulis Tawarikh mencatat bahwa mereka adalah pejuang-pejuang yang gagah perkasa (1Taw. 26:6), juga orang yang dipercaya menjaga seluruh perlengkapan Rumah Allah pada era Raja Amazia (2Taw. 25:24).

Sesungguhnya, Allah tak pernah memandang rendah profesi seseorang. Orang yang dilihat-Nya setia dalam profesi apa pun yang dijalaninya, Allah dapat meninggikan dan meletakkannya di manapun, menurut kehendak dan rancangan-Nya yang sempurna. Andakah orang yang sedang Allah cari?
-GHJ/www.renunganharian.net


PEKERJAAN YANG SEDERHANA JIKA DILAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI AKAN BERNILAI MULIA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media