RENDAH HATI DAN LEMAH

Baca: ZEFANYA 3:9-20


Bacaan tahunan: Zefanya 1 - Hagai 2

Kita kerap mendengar nasihat untuk selalu berpikir positif, percaya pada kemampuan diri sendiri, dan dilarang menyerah agar kita mampu bangkit dari keterpurukan. Kemudian kita diminta untuk terus giat dan melakukan segala upaya agar hidup kita mengalami perubahan. Kita terus didorong untuk tidak menjadi pribadi yang lemah dan selalu optimis. Dunia mengajarkan bahwa orang-orang yang kuatlah yang akan menang.

Namun Nabi Zefanya menyampaikan apa yang seharusnya dilakukan umat Tuhan agar mereka terbebas dari keterpurukan yang terjadi. Sungguh menarik ketika memahami bahwa Tuhan justru tidak memulihkan kehidupan umat yang merasa dirinya kuat, berhikmat, atau mampu membangun kejayaannya sendiri. Tuhan justru memulihkan umat yang rendah hati dan lemah. Zefanya berkata bahwa mereka adalah "sisa" artinya bagian kecil dari Israel (ay. 13), tidak banyak dari umat Tuhan yang rendah hati untuk mengakui bahwa dirinya lemah. Mereka benar-benar mengandalkan Tuhan sehingga mereka pun dipulihkan. Tuhan bergirang melihat kerendahan hati mereka dan Tuhan membuat mereka umat yang ternama dan terpuji di antara segala bangsa (ay. 20).

Seorang yang rendah hati dan merasa diri lemah bukanlah orang yang mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang mengakui bahwa tanpa Tuhan mereka tidak akan mampu berbuat apa-apa. Karena merasa lemah, mereka selalu mencari pertolongan Tuhan. Tuhan berkenan dengan kerendahan hati dan membangkitkan mereka dari keterpurukannya. Tetapi orang-orang yang angkuh, direndahkan-Nya.
-SYS/www.renunganharian.net


SAAT KITA BERADA DALAM KETERPURUKAN, KITA DAPAT MEMILIH: TETAP MERASA DIRI KUAT ATAU MERASA DIRI LEMAH DAN MENCARI PERTOLONGAN TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media