PILIHAN YANG TERBAIK

Baca: RUT 1


Bacaan tahunan: Yosua 7–8

Ketika dihadapkan kepada dua pilihan: pilihan baik atau pilihan buruk, kita dapat dengan mudah mengambil pilihan yang baik. Namun, bagaimana jika kita dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama baik? Merasa bingung? Tentu saja. Karena sekalipun dua pilihan itu tampak sama baik, ada satu dari keduanya yang merupakan pilihan terbaik.

Hari itu ketika Naomi menyuruh kedua menantunya pulang ke rumah mereka masing-masing, maka segera di hadapan Orpa dan Rut terbentang dua pilihan yang sangat sulit. Pilihan pertama, pulang kembali ke rumah mereka di Moab dan seperti harapan mertuanya, mereka dapat kembali berumah tangga. Pilihan kedua, tetap tinggal mengikuti mertuanya pulang ke tanah Yehuda. Faktanya, dari dua pilihan tersebut, tidak ada yang buruk. Bagi seorang janda, kembali berumah tangga dapat menjadi sebuah kerinduan. Dan lagi, bukankah kembali ke rumah juga adalah keinginan mertuanya? Pilihan pertama inilah yang diambil oleh Orpa. Berbeda dengan iparnya, Rut memilih tetap tinggal. Alasannya, menurut perkataan Rut, "… bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku." Rupanya, Rut bersikeras mengikuti mertuanya karena ia tidak ingin terpisah jauh dari Allah Israel. Orpa telah mengambil pilihan yang baik, tetapi Rut mengambil pilihan yang terbaik.

Kita dapat mengadopsi hikmat Rut dalam mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika dihadapkan pada dua, atau bahkan, banyak pilihan, maka ambillah pilihan yang memuliakan nama Tuhan. Karena ketika kita mendahulukan Tuhan, maka pilihan kita sudah pasti selalu menjadi pilihan yang terbaik.
-LIN/www.renunganharian.net


PILIHAN TERBAIK SELALU AKAN DIAMBIL OLEH ORANG-ORANG YANG MENGUTAMAKAN TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media