MENGGENGGAM KEBENARAN?

Baca: 1 KORINTUS 13:9-12


Bacaan tahunan: Mazmur 60-66

Karena pelbagai sebab, kita kadang merasa diri memiliki pengertian yang benar dan paripurna tentang Tuhan sehingga kita kadang tergoda untuk merendahkan semua pengertian yang berbeda dengan pengertian kita. Namun sungguh tak dinyana, Rasul Paulus-rasul yang besar, yang bergaul begitu dekat dengan Tuhan-justru berkata, "Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna" (ay. 12b). Mengapa dia berkata begitu?

Rasul Paulus tahu bahwa kemampuan kita melihat sesuatu, jangkauan nalar, ketajaman pengamatan, kemampuan kita menganalisis dan menyimpulkan, dan banyak lagi lainnya, semuanya terbatas. Karena itu, pengertian kita atas suatu fakta selalu terbatas, tak pernah lengkap. Itu berlaku tentang semua hal. Bahkan, pengertian kita tentang diri kita sendiri pun sangat terbatas. Tidak seorang pun yang sungguh-sungguh mengerti tentang dirinya sendiri. Iya, kan? Apalagi, jika fakta yang dimaksudkan adalah Tuhan, Yang Tak Terbatas, Yang Tak Terjajaki. Manusia, yang terbatas, tak mungkin memahami Yang Tak Terbatas dengan tuntas dan paripurna. Karena itulah, Rasul Paulus berkata, "Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna."

Jika Rasul Paulus dengan jujur dan rendah hati mengaku seperti itu, maka apakah tepat jika kita justru mengaku telah menangkap dan menggenggam kebenaran tentang Tuhan dengan tuntas dan paripurna? Agaknya, kita pun seyogianya tahu diri, dan dengan jujur serta rendah hati mengaku seperti Rasul Paulus, "Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna." --EE/www.renunganharian.net


MANUSIA, YANG TERBATAS, TAK MUNGKIN MEMAHAMI YANG TAK TERBATAS, APALAGI DENGAN TUNTAS DAN PARIPURNA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media