MENGEKANG LIDAH

Baca: YAKOBUS 1:19-27


Bacaan tahunan: Mazmur 46-50

"Apa beda gula ini dalam pembuatan roti dan kue?" Tanya seorang anggota grup memasak sambil mengunggah foto dua kemasan gula pasir. Seseorang pun berkomentar, "Itu sih hanya beda merek!" Namun, sang admin menjawab, "Yang kanan, gula butiran kasar, belum direfinasi. Cocok untuk kue bolu/roti dengan tujuan membantu telur saat proses pengocokan agar telur mengembang sempurna. Yang kiri, gula pasir butiran halus (kastor), cocok untuk roti donat/bakpao/piza atau cookies dan sejenisnya. Tujuannya, agar gula mudah larut dan tercampur rata dengan adonan serta tidak bergerindil."

Menahan diri untuk lambat berkata-kata sering kali menjadi hal yang sulit. Memberikan komentar saat mendengar atau melihat sesuatu seakan terjadi secara otomatis. Spontan, tidak perlu berpikir terlebih dahulu. Di sinilah titik permasalahannya. Banyak orang memegang pendapat mereka sendiri dengan kaku. Mereka merasa paling berpengetahuan, pendapatnya paling benar, wawasannya paling luas, sehingga terlalu angkuh untuk mendengar pendapat orang lain. Inilah pentingnya Yakobus memberi perhatian khusus, mengingatkan agar umat memiliki kebiasaan lebih suka mendengar daripada berkata-kata.

Dengan bersegera memberikan tanggapan/komentar, orang ingin menimbulkan kesan bahwa dirinya cerdas. Cepat tanggap, paham akan segala sesuatu, juga tampak berhikmat. Namun, waspadalah supaya jangan sampai kebiasaan yang demikian menjerumuskan kita. Lagi pula, selain menimbulkan dosa, omong kosong juga mempertontonkan kebodohan kita.
-EBL/www.renunganharian.net


LAMBAT DALAM BERKATA-KATA JAUH LEBIH BAIK DARIPADA LAMBAT DALAM MENDENGAR DAN MELAKUKAN FIRMAN TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media