MAYAT HIDUP

Baca: YOHANES 11:38-44


Bacaan tahunan: Bilangan 34-36

Sebenarnya pria itu dapat menyelesaikan perbaikan peralatan rumah tangga yang rusak itu, tapi ia sengaja tidak merampungkan pekerjaan itu seluruhnya. Kenapa? Rupanya ia hendak melatih anaknya untuk belajar terampil bekerja. Bagian-bagian tersulitnya telah ia kerjakan. Tersisa sentuhan sini dan sana untuk disempurnakan oleh putranya yang telah menginjak remaja.

Dapatkah Anda bayangkan Lazarus yang bangkit dari kematian itu berjalan keluar dari dalam gua? Mungkin sedikit melompat-lompat. Menyeramkan. Mirip mayat hidup. Sebab tubuhnya masih dibebat kain kafan. Sekalipun nyawanya sudah kembali, badannya belum bebas bergerak. Mukjizat Tuhan Yesus seperti belum tuntas. Rupanya Dia sengaja. Melepas bebatan itu adalah tugas mereka yang menyaksikan mukjizat itu (ay. 44). Mereka dilibatkan, bahkan sejak mengangkat batu penutup kubur (ay. 39). Mereka harus menjadi bagian dari mukjizat itu-bukan hanya sebagai pemohon dan penonton saja.

Pertolongan Tuhan sering dipahami sebagai perbuatan-Nya tatkala kita sudah "angkat tangan". Seolah-olah itulah bagiannya Tuhan. Agaknya perlu diluruskan mengingat Tuhan justru berkehendak kita ambil bagian dalam karya-Nya. Mukjizat atau pertolongan-Nya mengundang keikutsertaan kita. Pak tua itu tertolong karena Rudi segera mengantarnya ke rumah sakit. Perjalanan misi ke pelosok itu berhasil karena ada dana terkumpul. Operasi katarak tak berbayar itu membuat masyarakat diberkati karena para sukarelawan medis turun tangan. Desa korban bencana itu disentuh bantuan kemanusiaan karena kerja sama banyak pihak. Tuhan menyisakan pekerjaan untuk kita lanjutkan. --PAD/www.renunganharian.net


ANGKAT TANGAN MEMOHON BANTUAN TUHAN BUKAN BERARTI KITA TINGGAL LEPAS TANGAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media