Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: LUKAS 9:57-62
Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 27-28
Saya termasuk seorang yang cukup rapuh untuk sebuah keputusan yang sudah saya ambil. Karena saat ada situasi ataupun pendapat yang mencoba merubah keputusan saya maka saya cenderung akan mempertimbangkan untuk mengubahnya. Ini sikap yang kurang baik yang perlu saya perbaiki.
Dalam bagian ini Tuhan Yesus mengundang orang-orang untuk mengikuti- Nya. Ini tawaran yang indah, tapi sayangnya beribu alasan dilontarkan untuk menolaknya. Ada yang berkata mau menguburkan dulu ayahnya (ay. 59), ada yang mau berpamitan dulu dengan keluarganya (ay. 61). Sekilas kalimat ini baik sebagai suatu ketaatan pada keluarga. Namun, bagi Tuhan Yesus ini sebuah penolakan secara halus terhadap ajakan untuk mengikuti-Nya. Kalimat "menoleh ke belakang" dimunculkan oleh Tuhan Yesus bagi orang yang ragu, tidak fokus, dan menolak untuk mengikuti-Nya.
Kenapa Tuhan Yesus melarang dan menganggap tidak layak seseorang memiliki sikap ini? Tuhan menuntut penyerahan penuh seseorang yang dipanggil dan merespons panggilan untuk mengikuti-Nya. Apakah bisa kita mengalami rasa khawatir? Tentu bisa, tetapi Tuhan berjanji menjagai kita dan ketenangan bersama Tuhan akan kita miliki. Lawan kalimat menoleh ke belakang adalah terus memandang ke depan. Memandang kepada Tuhan untuk senantiasa mengikuti-Nya dengan setia sampai kita berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk mengikuti-Nya dan Dia minta kita untuk tetap setia mengikuti-Nya tanpa ragu sedikit pun.
-RT/www.renunganharian.net
JANGAN MENOLEH KE BELAKANG BUKAN SEKEDAR SARAN, TETAPI PERINTAH TUHAN. IA MENGHENDAKI KITA PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA-NYA.
Please sign-in/login using: