CATATAN KELAM PAULUS

Baca: 1 TIMOTIUS 1:12–17


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 21–24

Dalam suatu ibadah, jemaat yang hadir cukup terkejut melihat sosok yang datang bersama pembicara tamu. Raut mukanya terlihat sangar dengan badan besar dan penuh tato. Ketika tiba waktu pemberitaan firman, orang itu diminta untuk bersaksi. Melalui kesaksian itu, terjawablah rasa penasaran dari jemaat yang hadir mengenai orang tersebut. Ia punya latar belakang sebagai seorang preman, juga pernah masuk penjara berkali-kali, sebelum bertobat dan menerima Yesus, lalu memberi hidup untuk melayani Tuhan.

Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengakui bahwa dirinya pernah memiliki catatan kelam: penghujat, penganiaya, dan ganas. Ia juga dikenal suka mengejar, menangkap, menyeret para pengikut Kristus, bahkan ia setuju ketika Stefanus dibunuh dengan cara dilempari batu (Kis. 8:1a; 9:1–2). Namun, selain mengakui bahwa semua tindakan itu dilakukan "tanpa pengetahuan dan di luar iman", Paulus juga menyebut kesabaran Yesus yang luar biasa atas dirinya menjadi kunci pertobatannya. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya (ay. 16).

Jika seorang Paulus dapat mengalami pertobatan dan pembaruan hidup, kita meyakini bahwa orang-orang dengan latar belakang kelam lainnya juga dapat menerima keselamatan sebagai buah dari kesabaran Yesus atas manusia. Hanya, terkadang kita perlu belajar bersabar sampai melihat adanya perubahan nyata dalam diri orang-orang yang kita harapkan untuk bertobat.
-GHJ/www.renunganharian.net


KARYA ROH KUDUS SANGGUP MENGUBAHKAN MASA LALU YANG KELAM MENJADI PENUH HARAPAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media