BERTANGGUNG JAWAB

Baca: MATIUS 25:14-30


Bacaan tahunan: Ayub 5-8

Mendapat pemberian menuntut tanggung jawab dalam merawat dan memanfaatkannya. Sebab sesuatu diberikan tentu bukan tanpa maksud. Namun alih-alih merawat dengan baik, tak jarang seseorang tidak menghargainya. Ada pula yang hanya mendiamkannya, karena takut risiko: Bagaimana jika yang aku lakukan ternyata keliru?

Hamba yang mendapatkan pemberian satu talenta menyembunyikan talentanya dalam tanah, untuk kemudian dikembalikan kepada sang Tuan saat ia kembali. Ia tidak mengelolanya sebagaimana yang dilakukan hamba yang menerima lima dan dua talenta. Apa alasannya? Ia takut. Bagaimana pendapat sang Tuan atas tindakannya? Marah, karena sang Tuan berharap hambanya mengelolanya dengan tanggung jawab.

Semua yang ada pada kita merupakan talenta, pemberian Tuhan. Menerimanya berarti memiliki tanggung jawab "mengelola" supaya membuahkan hasil bagi kemuliaan Tuhan. Ini tidak selalu berupa materi. Kemampuan menasihati misalnya, beranikah kita menasihati sesama yang kedapatan melakukan pelanggaran? Atau dengan ide yang kita miliki, beranikah kita menyumbangkan ide untuk kemajuan gereja? Jangan-jangan kita lebih suka diam, menimbun talenta itu karena takut risiko. Takut dimusuhi, atau takut repot karena harus ikut mewujudkan ide.

Talenta dipercayakan supaya kita berkarya. Jelas, kita harus mau berjerih lelah bagi Tuhan karenanya. Menanggapi talenta dengan sikap takut dan ragu hanya menunjukkan bahwa kita hamba yang meremehkan pemberian sang Tuan. Lagi pula bukankah seorang penakut tidak layak bagi Kerajaan Allah? --EBL/www.renunganharian.net


BERKARYA DENGAN TALENTA PEMBERIAN TUHAN ADALAH WUJUD TANGGUNG JAWAB KITA ATAS PEMBERIAN-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media