Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: RUT 1:1-18
Bacaan tahunan: Wahyu 20-22
Demi mempertahankan hidup, mengungsi ke Moab mungkin akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga Naomi. Awalnya, semua berjalan baik. Satu putranya menikahi Rut, dan yang lain menikahi Orpa. Tapi tak berapa lama, peristiwa pahit kembali terjadi. Suami dan kedua putra Naomi mati. Dalam kepedihan Naomi memutuskan pulang ke Betlehem. Ia menasihati kedua menantunya yang ingin mengikutinya dengan berkata, "Janganlah demikian, Anak-anakku, hidupku jauh lebih pahit daripada hidupmu, sebab terhadap akulah tangan Tuhan dilayangkan."
Naomi menyalahkan diri sendiri atas semua peristiwa pahit yang terjadi. Tidak ada yang tersisa, perjalanan pulang pun dilihatnya begitu gelap. Namun, di luar kesadarannya Tuhan tidak meninggalkannya. Sekalipun Naomi menyesali keputusannya yang salah, tetapi Tuhan tidak pernah menyalahkannya. Justru menjalani hidup di tempat yang dianggap Naomi salah itulah Tuhan menghadirkan Rut dalam kehidupannya. Seorang menantu yang setia menemani dan merawat Naomi dalam situasi yang paling sulit.
Kisah Naomi mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan dan kehadiran Tuhan kepada orang-orang yang merasa pahit hidupnya. Seperti Naomi, mungkin kita menyalahkan diri atas semua yang terjadi, tetapi Tuhan menyatakan kehadiran-Nya untuk membangkitkan semangat kita. Tuhan hadir menemani Naomi melalui diri Rut yang setia, Tuhan juga hadir melalui orang-orang yang mendukung kita. Keputusan kita di masa lalu mungkin membawa kita pada peristiwa yang pahit, tetapi di tempat itulah kita mengalami kesetiaan dan kehadiran Tuhan.
-SYS/www.renunganharian.net
DALAM KEPUTUSASAAN DAN DALAM SITUASI PALING PAHIT SEKALIPUN, TUHAN TIDAK PERNAH SEDETIK PUN MENINGGALKAN KITA
Please sign-in/login using: