PELAKU PENYEMBAHAN

Baca: 1 TAWARIKH 16:28-36


Bacaan tahunan: Wahyu 1-3

Dalam sebuah pembekalan, narasumber bertanya, "Siapakah yang berperan sebagai sutradara, pelaku, dan penonton dalam ibadah di gereja?" Beberapa pemuda dari berbagai gereja memberikan jawaban yang sama: Sutradaranya Tuhan, pelakunya pelayan ibadah, dan penontonnya adalah jemaat.

Mungkinkah jawaban mereka merepresentasikan fakta yang terjadi di gereja? Malang jika jemaat benar-benar hadir hanya untuk menonton dan menikmati pertunjukan para pelayan ibadah. Pun apabila pelayan ibadah melakukan tugas mereka guna unjuk kemampuan demi pujian dan kesenangan jemaat, bukan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Jika dalam laku keseharian saja kita harus senantiasa menjadikan seluruh aspek hidup baik pikiran maupun perbuatan sebagai wujud ibadah bagi Tuhan, terlebih saat kita mengikuti ritus ibadah dalam gedung gereja. Kehadiran kita sebagai jemaat adalah untuk mempersembahkan ibadah kepada Tuhan. Sudah semestinya kita terlibat, berpartisipasi dengan memuji, berdoa, mendengar firman Tuhan, memberi respons dan mempersembahkan diri. Seluruh jemaat menjadi pelaku penyembahan yang menyatakan bakti bagi Tuhan.

Daud pun memberi makna ibadah sebagai persembahan aktif umat kepada Tuhan, bukan sekadar ritual atau tontonan. Pengajaran ini tercatat dalam ayat 29. Daud mengajak umat untuk mengakui keberadaan Allah yang kita sembah dengan memberi kemuliaan sesuai nama-Nya, membawa persembahan berupa hati yang bersyukur dan hidup yang berserah, serta datang dalam kekudusan, yakni sikap hati yang layak di hadapan Tuhan.
-EBL/www.renunganharian.net


IBADAH BUKAN TONTONAN, MELAINKAN PERSEMBAHAN BAGI KEMULIAAN NAMA TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media