SATU JAM SAJA

Baca: MATIUS 26:36–46


Bacaan tahunan: 1 Samuel 8–11

Ketika anak pertama kami meninggal, kami begitu terkesan dengan seorang sahabat yang datang menemani kami pada saat kejadian. Ketika kami memberikan kabar duka, ia segera hadir, dengan rela dan tulus ia memberikan waktunya untuk ada bersama kami di tengah-tengah kesedihan dan pergumulan kami yang berat.

Menjelang akhir pelayanan-Nya di dunia untuk menyelesaikan karya penebusan-Nya, Yesus mengalami pergumulan yang berat. Dia harus menanggung banyak penderitaan, dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Mat. 16:21).

Dalam kesedihan-Nya yang sangat, Dia ingin berdoa kepada Bapa-Nya di taman Gestemani. Dia mengajak murid-murid-Nya yang terdekat: Petrus, Yohanes, dan Yakobus bersama-Nya. Dia ingin mereka menemani dan berjaga-jaga satu jam saja. Tetapi apa yang terjadi dengan mereka ketika Yesus berdoa? Mereka semua tertidur, bahkan sampai tiga kali, setiap kali Yesus sedang berdoa. Pergumulan berat Yesus untuk taat dalam menghadapi kematian di atas kayu salib ternyata tidak mudah mereka pahami sehingga mereka tidak sanggup sejenak berjaga-jaga bersama-Nya.

Ada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan dukungan di masa-masa kritis karena situasi dan masalah yang berat dalam studi, keluarga, kesehatan, pekerjaan, dan relasi dengan orang lain. Mereka sangat kesepian dan membutuhkan teman yang dapat sekadar mendengar dan mengerti beratnya pergumulan yang mereka hadapi. Maukah kita hadir, sebagai wujud kasih dan dukungan, dan berdoa bagi mereka?
-ANT/www.renunganharian.net


SATU JAM SAJA ADALAH LAYAK DIPERJUANGKAN UNTUK KITA HADIR BAGI SESAMA YANG SEDANG KESEPIAN DI DALAM PERGUMULAN YANG BERAT


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media