PENTINGNYA PENGAKUAN

Baca: 1 Yohanes 1:5-10


Bacaan tahunan: Ulangan 17-20

Dalam sebuah perjalanan, polisi menghentikan sepeda motor saya. Merasa semua perlengkapan dan dokumen berkendara lengkap, saya bersikap tenang saja. "Maaf Pak, silakan menepi, lampu depan Bapak tidak menyala!" Terkejut, saya memeriksanya. Padahal ketika berangkat, semuanya berfungsi baik dan lampu sudah dinyalakan. Saya minta maaf dan menjelaskannya. "Bagaimana saya tahu kalau lampu itu putus di jalan?" tanyanya. Ia menjelaskan berapa denda yang harus saya bayar, lalu memeriksa dokumen-dokumen saya.

"Saya tidak bisa meyakinkan Bapak kalau lampu itu putus di jalan, tetapi jujur, tadi masih berfungsi ketika kami berangkat. Saya minta maaf, Pak!" ulang saya. Ia tetap tak percaya. Ia heran karena STNK sepeda motor itu atas nama gereja. Maka saya menunjukkan KTP saya, sehingga ia tahu saya seorang pendeta. Keadaan berbalik. Ia meminta maaf dan terjadi perbincangan hangat. "Nanti tolong lampunya segera diperbaiki ya, Pak!" katanya. Ini sangat berbeda dengan pengalaman teman saya ketika dirazia. "Saya Pendeta, Pak!" katanya ketika diberhentikan polisi. "Justru itu, Bapak seharusnya menjadi contoh!" jawab polisi itu. Teman saya itu ditilang karena syarat berkendara yang tidak lengkap.

Mengakui kesalahan dapat memperbaiki banyak hal. Ini berlaku tidak hanya kepada sesama, tetapi Tuhan juga mensyaratkannya bagi anak-anak-Nya. Ada pengakuan, ada pengampunan. Dosa apa yang belum kita akui kepada-Nya supaya Ia menyucikan kita? --HT/Renungan Harian


DI MANA ADA PENGAKUAN, DI SITU ADA PENGAMPUNAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media