MEMBERI DENGAN TULUS

Baca: 2 Korintus 8:1-15


Bacaan tahunan: Yeremia 26-28

Pernah menerima pemberian yang tidak diberikan dengan ikhlas? Seseorang memberi saya sebuah barang, namun hati saya merasa tak enak karena orang itu dalam beberapa kesempatan selalu mengungkit pemberiannya. Mengingatkan saya akan kebaikannya, supaya saya tidak akan pernah lupa. Pemberiannya yang tidak ikhlas ini menjadikan saya seperti orang yang berutang dan terus ditagih.

Kira-kira bagaimana perasaan Tuhan kalau kita memberikan sesuatu kepada-Nya atau kepada sesama dengan tidak ikhas? Misalnya, memberi agar Tuhan memberkati kita berlipat ganda; menolong agar kita mendapatkan pujian. Tentu saja hati Tuhan dan sesama sedih. Tuhan memberikan kita rezeki berlimpah agar kita bisa mencukupkan kekurangan orang lain (ay. 14). Kita sendiri akan kecewa saat memberi dengan tidak ikhlas karena kita tidak melakukannya dengan kasih, namun demi mencari keuntungan pribadi. Tuhan mau kita menaati firman-Nya dengan sukacita dan tanpa syarat, sama seperti jemaat Makedonia yang memberikan persembahan dengan kerelaan hati. Secara harta, kondisi jemaat Makedonia sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan hati.

Mari buat hati Tuhan dan sesama senang dengan memberikan sesuatu yang kita miliki dengan ikhlas. Berilah karena kita ingin membuat hidup orang lain bahagia dan dengan kesadaran bahwa kita adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk memberkati orang lain. Selalu periksa motivasi hati kita saat memberi sehingga apa yang kita berikan kepada Tuhan dan sesama berdasarkan kasih. --Richard Tri G./Renungan Harian


KITA MEMBERI DENGAN TULUS KARENA KITA KAYA DALAM KEMURAHAN HATI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media