Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YEHEZKIEL 33:10-20
Bacaan tahunan: Yohanes 5-6
Budi baik sering kali dijadikan pembelaan untuk mengampuni sebuah kesalahan. Namun, kita tentunya tahu bahwa kebaikan berbeda dengan kesalahan. Perbuatan baik haruslah dilakukan dengan ketulusan tanpa pamrih, dan setiap kesalahan haruslah diakui dan dimohonkan maaf. Maka, sejatinya kebaikan tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk menutupi kesalahan.
Tuhan berfirman kepada Yehezkiel untuk mengingatkan bangsa Israel agar segera bertobat. Dengan menyatakan bahwa kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran, dan kejahatan orang jahat tidak akan membuat ia tersandung pada waktu ia bertobat dari kejahatannya, sesungguhnya Allah menghendaki umat-Nya untuk menjalani hidup seturut kehendak-Nya dengan hati yang tulus. Allah menegaskan bahwa hidup bukanlah untuk mengumpulkan perbuatan baik, apalagi supaya perbuatan baik yang dilakukan nantinya dapat digunakan untuk menutupi kejahatannya. Perbuatan baik semata tidak akan menyelamatkan mereka apabila hati dan perilaku mereka menyimpang. Dengan memanggil mereka untuk bertobat, Allah menghendaki setiap orang untuk dapat mengarahkan hatinya dengan sungguh kepada-Nya, sehingga menjalani hidup seturut kehendak-Nya.
Allah berbicara tentang hati, bahwa hidup sebagai umat-Nya haruslah dijalani dengan hati yang tulus. Sebab ketulusan meniadakan pamrih dan segala kepentingan pribadi. Maka, marilah kita selalu mengarahkan hati dengan tulus kepada Allah sehingga kita mampu selalu mengingat Allah dalam hati serta mampu menjalani hidup seturut kehendak-Nya.
-ZDP/www.renunganharian.net
BANGUNLAH HATI DENGAN KETULUSAN SEBAGAI DASARNYA. ARAHKANLAH HATI HANYA KEPADA ALLAH.
Please sign-in/login using: