UBAH ARAH LAYAR

Baca: Mazmur 105:16-22


Bacaan tahunan: Mazmur 36-39

Sebuah kapal layar memiliki layar yang berfungsi untuk menentukan arah kapal tersebut. Ketika angin kencang bertiup ke arah selatan, kapal layar tersebut dapat bergerak ke arah barat atau timur atau menurut arah layar. Meski seorang pelaut berpengalaman sekalipun tidak akan mampu mengubah arah angin, tetapi ia mampu mengubah arah layar menuju arah yang dikehendakinya.

Perjalanan hidup itu dapat diibaratkan seperti sebuah kapal yang sedang berlayar menuju ke sebuah tujuan. Namun terkadang tiba-tiba badai persoalan datang dan berusaha mengubah arah tujuannya. Apa yang harus kita lakukan dalam situasi tersebut? Jangan pernah menyerah atau kehilangan pengharapan. Ingat, kita memang tidak akan pernah mampu mengubah arah angin, tapi kita mampu mengubah arah layar sehingga kita dapat tetap mengarahkan perahu kita ke tempat yang kita kehendaki.

Yusuf mendapat visi dari Tuhan melalui mimpi. Tapi kenyataan hidup yang terjadi justru bertentangan dengan tujuan yang ia harapkan. Arah angin, badai masalah, mencoba menjauhkan Yusuf dari tujuan hidupnya. Dibenci, dibuang ke sumur, dijual jadi budak, difitnah, dipenjara, dan dilupakan sama sekali tidak pernah diharapkannya! Namun Yusuf tetap bertahan dan tetap memfokuskan "arah layarnya" pada janji Tuhan. Yang perlu dipahami adalah untuk mengubah arah layar tentu kita membutuhkan kekuatan Tuhan agar kita tetap tekun dan tidak putus pengharapan. Meski tampaknya perjalanan hidup tidak mudah, tapi percayalah bahwa di waktu yang tepat, Tuhan akan membawa kita kepada tujuan hidup kita yang mulia. --SYS/www.renunganharian.net


KE MANA PUN ARAH ANGIN TIDAKLAH PENTING! YANG PENTING ADALAH BAGAIMANA KITA MENGARAHKAN ARAH LAYAR KITA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media