TOPENG MONYET

Baca: Roma 7:13-25


Bacaan tahunan: Zefanya 1-Hagai 2

Anda pernah melihat pertunjukan topeng monyet? Pada pertunjukan itu, kita menyaksikan aksi seekor monyet berjalan dan berlari kian kemari mengikuti perintah tuannya. Lucu juga melihat monyet yang bahkan bisa membawa barang-barang mainan yang sudah disiapkan oleh tuannya.

Pernahkah kita merenungkan bahwa di dalam kehidupan ini, kita bisa saja menjadi mirip dengan monyet yang ada di pertunjukan topeng monyet itu? Ketika dosa menguasai diri kita, kita tidak lagi bertindak sesuai dengan kemauan kita, melainkan dipimpin untuk melakukan hal-hal yang tidak kita kehendaki (ay. 14- 15). Rasul Paulus mengalami hal serupa ketika dirinya menyadari bahwa tindakannya tidak sesuai dengan keinginannya untuk berbuat baik. Sebaliknya, ia justru melakukan perbuatan jahat (ay. 19-20). Ia menjelaskan bahwa di dalam diri setiap manusia ada pertentangan antara keinginan roh dan keinginan daging (ay. 21- 23). Karena itu, Paulus menyebut dirinya manusia celaka sebab terkurung di dalam tubuh yang senantiasa memimpinnya menuju maut (ay. 24).

Kita ditetapkan untuk memuliakan Allah dan bukan menjadi hamba dosa. Pengorbanan Yesus telah memerdekakan kita. Oleh karena itu, kita harus berdiri teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (lih. Gal. 5:1). Sama seperti Paulus, kita patut bersyukur kepada Allah dan melayani Dia dengan segenap akal budi. --LIN/www.renunganharian.net


OLEH KARENA KASIH KARUNIA, YESUS MENEBUS KITA DARI PERHAMBAAN DOSA DAN MENJADIKAN KITA AHLI WARIS KERAJAAN ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media