TERHADAP ALLAH

Baca: KEJADIAN 39


Bacaan tahunan: Yohanes 11-12

Menjadi anak kesayangan ayahnya, membuat Yusuf dibenci saudara-saudaranya. Awalnya mereka berniat membunuhnya, namun memutuskan untuk menjualnya sebagai budak, dan mengarang kisah bohong kepada ayah mereka, Yakub.

Kemudian Yusuf menjadi orang kepercayaan di rumah Potifar, seorang pegawai istana Mesir. Perawakannya yang menarik membuat istri Potifar menyukainya dan menggodainya setiap hari (ay. 10). Menariknya, alasan Yusuf menolak berzina dengannya bukanlah karena ia takut jika ketahuan atau karena merasa berutang budi terhadap tuannya. Melainkan karena ia mengerti bahwa tindakan itu adalah suatu kejahatan dan dosa terhadap Allah sendiri. Sekalipun menderita di negeri asing, namun Yusuf tetap memelihara imannya kepada Allah.

Yusuf sungguh menyadari dampak dosa yang sering kali luput dari perhatian banyak orang. Suatu dosa atau kejahatan yang kita lakukan tidak hanya berdampak kepada mereka yang menderita karena tindakan kita. Namun, utamanya ialah terhadap Allah, sebab Dialah yang menjadi sumber segala hukum dan kebenaran. Jadi setiap dosa berarti dosa terhadap Allah bukan hanya kepada sesama. Selain Yusuf, Raja Daud juga menyadari hal ini sehingga ia berkata, "Terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa" (Mzm. 51:6), setelah ia menyadari dosa perzinaannya dengan Batsyeba.

Setiap dosa merupakan tanda pemberontakan dan ketidaktaatan kita terhadap Allah. Karenanya kita tidak boleh menganggapnya remeh dan sepele. --HT/www.renunganharian.net


MENYADARI BAHWA SETIAP DOSA YANG KITA LAKUKAN ADALAH DOSA MELAWAN ALLAH SENDIRI, KIRANYA MENJAGA LANGKAH KITA TETAP DALAM KEBENARAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media