SAAT MERASA TIDAK MAMPU

Baca: KELUARAN 4:1-17


Bacaan tahunan: Zakharia 8-14

Apakah kita merasa penuh kekurangan sebagai orang tua? Atau apakah kita merasa kekurangan sebagai seorang pasangan? Apakah kita pernah merasa tidak mampu untuk menerima sebuah tanggung jawab yang diberikan kepada kita? Semua itu mungkin saja terjadi dan sejujurnya itu adalah hal yang normal. Terkadang, ketika kita berhadapan dengan kesempatan yang baru, rasa tidak aman di hati mulai bertambah dan kemudian kita memusatkan pada apa yang bisa berjalan buruk di depan kita.

Perasaan itulah yang pernah dialami Musa. Dalam keterpurukannya setelah bertahun-tahun pelariannya dari Mesir, tiba-tiba Tuhan menjumpainya dan memintanya kembali ke Mesir untuk memimpin bangsanya keluar dari sana. Tetapi Musa merasa dirinya kurang mampu, ia ragu dan takut melihat berbagai kemungkinan buruk yang nanti akan dialaminya. Jadi, dengan berbagai alasan, ia berusaha menolaknya meski Tuhan berjanji akan menyertainya.

Ketika kita mendapatkan sebuah tanggung jawab baru, selalu ada tiga pilihan dihadapkan kepada kita. Pertama, kita memilih kalah sebelum berperang. Kedua, kita berusaha meloloskan diri dengan berbagai alasan. Ketiga, kita bersedia melangkah dengan mengingat janji Tuhan bahwa jika Ia memanggil maka Ia juga yang menyertai dan memampukan. Kita tahu apa yang kemudian Musa lakukan terhadap panggilan Tuhan. Ia berkata "ya" kepada Tuhan dan janji Tuhan pun digenapi dalam hidupnya. Ia yang dahulu mencoba menghindar, tetapi kini ia mengalami benar penyertaan Tuhan yang membuatnya mampu melaksanakan tanggung jawab besar itu. --SYS/www.renunganharian.net


JIKA TUHAN MEMANGGIL DAN MEMBERI KITA SEBUAH TANGGUNG JAWAB, MAKA IA JUGA YANG AKAN MENOLONG KITA UNTUK MENYELESAIKANNYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media