PAKU-PAKU DI JALAN

Baca: Mazmur 121


Bacaan tahunan: Lukas 12-13

Pada akhir 2013, petugas Kepolisian Lalulintas Satuan Wilayah Jakarta Timur bersama relawan yang tergabung dalam Semut Orange Community melakukan operasi ranjau paku. Selama 6 bulan razia, mereka mampu mengumpulkan 650 kilogram paku.

Seperti jalan raya, perjalanan hidup juga tertebari paku-paku. Paku-paku itu-berupa persoalan, kesukaran, bahaya, risiko-sangat berpotensi mencelakai. Melihat itu, orang berkesimpulan bahwa hidup ini penuh ancaman.

Tetapi, saya melihatnya secara berbeda. Tiap hari, saya bersepeda motor dari rumah ke kantor, pergi-pulang, dua kali 14 kilometer. Dalam sepuluh tahun, tiga kali ban saya terkena paku. Tiap hari, 28 kilometer, di jalan-jalan yang tertebari begitu banyak paku, selama sepuluh tahun, hanya tiga kali terkena paku! Bayangkanlah itu! Di luar yang tiga kali tadi, ke mana paku-paku itu "menyingkir" ketika saya lewat? Siapa menata jalanan sehingga dalam sepuluh tahun hanya tiga kali ban saya terkena paku?

Jika hanya satu-dua kali paku-paku itu "menyingkir", barangkali itu kebetulan. Tetapi 28 kilometer, sepuluh tahun, tiap hari, dan hanya tiga kali terkena paku? Itu bukan kebetulan. Itu Tuhan! Tuhanlah yang menata semuanya sehingga saya bisa melewati jalanan penuh bahaya itu dengan aman sentosa.

Paku-paku bertebaran dalam kehidupan. Tetapi, "Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya." Itulah yang saya percayai. --EE/Renungan Harian


DI RUAS-RUAS JALAN KEHIDUPAN, TANGAN TUHAN SENANTIASA MENJAGA KITA, MENGUBAH JALAN PENUH "PAKU" MENJADI ARENA ANUGERAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media