MENUNGGU SAATNYA TIBA

Baca: 2 Petrus 3:1-18

Tetapi bertumbuhlah dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:18)


Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 26-28

Menunggu itu tidak selalu membosankan! Tergantung bagaimana sikap hati kita saat menunggu. Saya teringat betapa senangnya hati saya saat menantikan kunjungan orang yang saya kasihi. Kegiatan membersihkan rumah dan menyiapkan makanan, walaupun melelahkan, terasa sangat menyenangkan karena dilakukan sambil terus membayangkan kedatangannya. Melakukan sesuatu untuk orang yang kita kasihi tidaklah membebani.

Petrus mengingatkan jemaat saat itu bahwa mereka akan menghadapi keadaan yang semakin sulit (ay. 3). Di tengah kondisi yang tidak mudah itu, mereka diingatkan untuk terus meletakkan pengharapan mereka akan kedatangan-Nya yang tidak terduga (ay. 10). Petrus juga mengingatkan tentang apa yang harus dilakukan ketika menunggu saat bertemu dengan-Nya: menjaga kesucian dan kesalehan hidup (ay. 11), hidup dengan tidak bercacat dan tidak bernoda (ay. 14), hidup dalam perdamaian dengan Dia (ay. 14). Inilah yang Petrus kehendaki agar diupayakan oleh jemaat yang ia layani. Kehidupan seperti inilah yang menyenangkan hati Tuhan dan akan membuat banyak orang tertarik untuk mengenal-Nya.

Apakah cara kita menjalani hidup yang Dia percayakan sudah mencerminkan kasih kita kepada-Nya? Apakah hidup kita sudah menjadi kesaksian bagi orang lain di sekitar kita? Di dalam penantian kita akan kedatangan-Nya, dengan berbagai macam kesulitan yang mungkin kita alami, mari kita senantiasa mengupayakan kehidupan sebagaimana yang Petrus nyatakan di atas, di dalam keseharian kita. --Silvia Wiguno S /Renungan Harian


MASA-MASA MENANTIKAN KEDATANGAN-NYA ADALAH MASA UNTUK BERSAKSI AKAN KEBAIKAN-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media