MENOLONG TERTOLONG

Baca: KEJADIAN 40


Bacaan tahunan: Yeremia 37–40

Pernahkah kita mengalami sebuah situasi ketika kita sedang menghadapi situasi sulit dan butuh pertolongan, tetapi tiba-tiba kita menjumpai seseorang yang butuh pertolongan? Apa yang akan kita lakukan? Alih-alih menunjukkan perhatian dan kepedulian, bukankah kita lebih suka mengambil sikap untuk menghindar dengan dalih bahwa kita sendiri juga sedang butuh ditolong?

Ketika Yusuf dalam penjara, ia melihat dua orang yang satu sel dengannya sedang bersusah hati. Situasi Yusuf pun sedang tidak lebih baik. Wajarlah seandainya ia mau fokus pada masalah-masalah pribadinya sendiri. Tetapi Yusuf belajar untuk menyadari ia bukan satu-satunya orang yang terluka. Yusuf memang terpenjara tetapi tidak dengan hatinya. Karena itulah, ia tetap berusaha peduli dengan kesusahan orang lain dan siapa tahu bisa memberi pertolongan. Berawal dari kepedulian Yusuf inilah juru roti dan juru minuman menerima jawaban atas mimpinya. Kisah kepedulian ini pula yang pada waktunya dipakai Allah untuk menjawab mimpi Yusuf.

Acapkali pada saat kita sedang membutuhkan pertolongan, tidak jarang Tuhan menjawab doa kita dengan mengirimkan seseorang yang juga butuh ditolong. Mengingat apa yang pernah dialami Yusuf, kiranya hati kita digerakkan untuk tetap menunjukkan kepedulian dan jika mampu, menolongnya. Kita mungkin tidak memahami apa yang sedang Tuhan kerjakan melalui setiap peristiwa yang kita alami. Tuhan hanya menghendaki kita untuk mengerjakan bagian kita: menabur kebaikan apa pun situasinya. Di saat kita butuh pertolongan, Tuhan menghendaki agar mata hati kita tidak tertutup terhadap kesusahan orang lain. Apa yang kita tabur, kita akan menuainya. Saat kita memberi pertolongan, kita juga akan tertolong.
-SYS/www.renunganharian.net


JANGANLAH KITA JEMU-JEMU BERBUAT BAIK, KARENA APABILA SUDAH DATANG WAKTUNYA, KITA AKAN MENUAI, JIKA KITA TIDAK MENJADI LEMAH. -Galatia 6:9


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media