Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YOSUA 19:49-51
Bacaan tahunan: Mazmur 60-66
Sekalipun memiliki tanggung jawab yang lebih besar, para pemimpin juga memiliki berbagai hak istimewa. Misalnya, ketika ada sesuatu yang hendak dibagi-bagi di antara pemimpin dan anggota-anggotanya, biasanya sang pemimpin tidak pernah menjadi yang terakhir memilih bagiannya. Ini berbeda dengan Yosua.
Ketika berperang melawan bangsa-bangsa Kanaan, Yosua berada di depan. Ia menjadi pemimpin mereka. Ia merancang strategi, mengatur pasukan, serta memastikan mereka bergerak sesuai ketetapan Tuhan. Ialah yang melanjutkan kepemimpinan Musa, membawa bangsa Israel menyeberangi Yordan dan memasuki Tanah Perjanjian. Ia memimpin suku-suku Israel merebut kota demi kota. Kemudian, ia membagi-bagikan negeri itu kepada setiap suku, dengan undian, sesuai firman Tuhan (Yos. 14:1-5). Menariknya, Yosua terlebih dahulu memastikan agar setiap suku menerima milik pusaka mereka. Setelah itu, barulah ia menerima milik pusakanya sendiri. Ia rela menjadi yang terakhir menerima bagiannya. Sebuah teladan sempurna tentang kerendahan hati seorang pemimpin.
Ini bukan hanya soal siapa yang mendapat bagian paling terakhir. Tapi ini adalah tentang kerelaan melayani dan menempatkan orang lain lebih utama dari kepentingan sendiri. Inilah yang dikatakan Tuhan Yesus bahwa menjadi seorang pemimpin harus bersedia menjadi pelayan dan hamba (Mrk. 10:43-44). Tentunya ini tidak mudah. Namun kita diperintahkan untuk melakukannya. Kiranya kita terus belajar untuk melayani Tuhan dan umat-Nya dengan kerendahan hati. --HT/www.renunganharian.net
DALAM KITAB KEPEMIMPINAN YANG ALLAH TULISKAN, BAB TENTANG KERENDAHAN HATI ADALAH SALAH SATU PENENTU KELULUSAN.
Please sign-in/login using: