Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: EZRA 3:8-13
Bacaan tahunan: Yesaya 10-14
Semua orang punya masa lalu. Ada yang gelap, menyakitkan, bahkan menyebabkan trauma. Tak dapat disangkal, kita tidak dapat mengubah masa lalu, namun ia dapat mengubah kita. Bisa menjadi lebih baik, namun bisa juga sebaliknya. Semua tergantung pada bagaimana kita memandangnya. Masa lalu dapat menjadi pelajaran berharga, sehingga ia berfungsi bagai kemudi yang membimbing kita ke arah yang lebih baik. Namun ia juga bisa menjadi seperti timbunan beban mahaberat, yang membuat kita terpuruk. Ia juga bisa menjadi tembok besar yang menghalangi jalan kita.
Setelah menjalani 70 tahun pembuangan di Babel, umat Allah kembali ke Israel, di bawah kepemimpinan Zerubabel. Lalu mereka memulai pembangunan kembali Bait Allah. Ketika para tukang bangunan meletakkan dasar Bait Suci di tempatnya semula yang dulu telah dihancurkan oleh Raja Babel, para imam dan orang Lewi tampil memuji Tuhan dengan iringan berbagai alat musik. Mereka merayakan awal yang baru bersama Tuhan, serta meninggalkan dosa dan kesalahan masa lalu.
Namun sebagian mereka justru kembali teringat dengan Bait Allah yang lama, sehingga mereka menangis dengan nyaring. Mereka menyaksikan peristiwa yang sama. Ada yang menatap ke depan, namun ada yang menoleh ke belakang. Syukurnya, mereka tidak terpaku pada masa lalu. Namun terus maju dan menyelesaikan Bait Allah itu. Kiranya kita juga tidak terkungkung oleh masa lalu, tetapi bangkit dan berjalan ke depan bersama Tuhan. --HT/www.renunganharian.net
MARI MENJADIKAN MASA LALU SEBAGAI PIJAKAN BERHARGA, AGAR KITA DAPAT MENYONGSONG MASA DEPAN CERAH BERSAMA TUHAN.
Please sign-in/login using: