KENANGAN

Baca: 1 Korintus 11:17-34


Bacaan tahunan: Mikha 1-7

Setiap turun hujan, Michael membuka kaca mobilnya untuk menghirup aroma hujan yang jatuh ke bumi. Dia mengenang cinta pertamanya. Perasaan romantis muncul ketika ia berkenalan pertama kali dengan sang pacar di tengah hujan lebat. Pacar tercinta itu sekarang sudah menjadi istri. Namun kenangan itu senantiasa menghidupkan kembali gelora cinta mereka.

Orang percaya tentu juga memiliki kenangan tertentu mengenai imannya. Bila sering diulang, ingatan itu akan semakin hidup dalam pikiran dan perasaannya. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus tentang pentingnya perjamuan kudus dengan mengutip perkataan Kristus. Perjamuan kudus merupakan sebuah kenangan atas kematian dan pengurbanan Kristus buat kita. Namun masalahnya, jemaat Korintus saat itu memiliki beberapa hal buruk berupa perpecahan (ay. 18), kerakusan, dan kemabukan (ay. 21). Perilaku buruk itu menandakan bahwa mereka sebenarnya belum menghayati makna kasih dan pengurbanan Kristus. Akibatnya sungguh buruk. Mereka sakit dan bahkan ada beberapa yang meninggal (ay. 30).

Mengenang pengurbanan Kristus mencegah kita jatuh dalam dosa. Kita pun akan mendapat semangat lebih besar untuk berbuat baik kepada sesama. Selain itu, melakukan perjamuan kudus berarti memberi kesaksian tentang iman kita (ay. 26). Kita percaya bahwa Yesus akan datang kembali dalam kemuliaan sebagai hakim (Mat. 24:30). Marilah kita mengenang pengurbanan-Nya dengan rasa hormat sembari menjaga kekudusan. --Heman Elia/Renungan Harian


MENGENANG KEMATIAN KRISTUS BERARTI MENGHORMATI PENGURBANAN DAN PENDERITAAN-NYA DENGAN HIDUP TERTIB DAN KUDUS.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media