Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: ESTER 5:9-14
Bacaan tahunan: Lukas 17-18
Haman menjadi pejabat tertinggi di kerajaan Persia. Ia adalah orang kepercayaan raja. Seluruh istana menghormatinya, yang ditunjukkan dengan berlutut dan sujud di hadapannya. Dengan bangga, Haman menceritakan itu kepada keluarga serta para sahabatnya. Namun, ada satu orang yang tidak bersedia sujud di hadapannya, yakni Mordekhai. Semua kebesaran serta kemuliaan yang dimilikinya seolah sirna tiap kali ia melihat orang Yahudi itu. Ia pun menyusun rencana jahat, tidak cukup membinasakan Mordekhai saja, tetapi juga seluruh orang Yahudi di kerajaan itu.
Haman adalah pribadi yang bermasalah dengan dirinya sendiri. Kegembiraannya tergantung pada sikap orang lain. Kebanggaannya terletak pada harta benda, jabatan, serta bagaimana orang-orang memandang serta memperlakukannya. Ketika yang diinginkan berbeda dengan kenyataan, dunianya seolah runtuh. Sikap gila hormat ini akhirnya membawa kehancuran baginya dan keluarganya.
Sebagai pengikut Kristus, kita hendaknya memiliki citra diri yang benar. Kita adalah pribadi-pribadi yang berharga, ditebus serta diselamatkan oleh-Nya. Harga diri kita tidak diletakkan pada benda-benda atau pada pandangan orang lain. Sebab Tuhan telah menetapkan bahwa kita sungguh berharga bagi-Nya. Kita adalah anak-anak-Nya. Itu bukanlah pencapaian kita, melainkan anugerah-Nya semata. Karenanya, kita sepatutnya bersyukur dengan menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya. Kita pun harus terus belajar memandang orang lain sebagai pribadi-pribadi yang berharga dan terhormat. Sikap itulah yang akan membangkitkan rasa hormat orang lain terhadap kita.
-HT/www.renunganharian.net
MENJALANI HIDUP YANG BENAR SETURUT KEHENDAK TUHAN, ITULAH YANG MENDATANGKAN RASA HORMAT DAN HIDUP YANG BERMARTABAT
 
            
Please sign-in/login using: