DALAM KEGELAPAN

Baca: MAZMUR 130


Bacaan tahunan: Yeremia 1-3

Banyak orang takut berada dalam kegelapan. Kemampuan penglihatan kita sangat terbatas dalam gelap. Bahkan jika gelap semakin pekat, kita bisa buta arah. Kita bisa membentur benda-benda, terperosok ke lubang, atau bertemu makhluk-makhluk berbahaya. Kita mengalami ketakutan serta tanpa perlindungan. Yang bisa kita lakukan hanyalah berteriak sekuat tenaga, berharap ada seseorang yang akan mendengar, lalu membawa penerangan untuk menolong kita.

Sang pemazmur bahkan menggambarkan hidup yang dijalaninya lebih menakutkan lagi. Ia terperangkap dalam kegelapan serta terjerumus ke dalam jurang yang dalam. Itu terjadi akibat kesalahan serta dosanya. Lalu ia mengambil langkah iman, yakni berbalik kepada Tuhan. Ia berseru-seru kepada Tuhan serta memohon pengampunan-Nya, berharap Dia mendengar serta bertindak. Ia menantikan Tuhan dengan sepenuh daya dan upaya, melebihi seorang petugas jaga malam yang mengharapkan fajar segera menyingsing. Sebab ia tahu bahwa Allah yang disembahnya ialah Allah yang setia, yang telah terbukti menyatakan kasih serta pengampunan-Nya kepada umat-Nya.

Bagaimanakah hidup yang sedang Anda jalani saat ini? Apakah sedang berjalan dalam terang Tuhan, serta hidup menaati Dia? Ataukah sedang terperosok dalam jurang yang dalam akibat dosa, kesalahan, atau ketidaktaatan? Syukurnya, ada kabar baik! Seberapa pekat pun kegelapan yang melingkupi kita, Allah tidak meninggalkan kita. Dia hadir di sana, sedia merengkuh kita dalam rentang tangan kasih-Nya. Kita hanya perlu berbalik dan kembali kepada Dia. Sepenuh hati. Saat kita menaruh pengharapan kepada-Nya, Dia takkan kecewakan kita.
-HT/www.renunganharian.net


MENARUH PENGHARAPAN KEPADA TUHAN ADALAH SUMBER KEKUATAN ORANG BERIMAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media