BERSUNGGUH HATI

Baca: 2 TAWARIKH 16


Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 11-13

Oleh karena jabatannya sebagai pimpinan tertinggi sebuah perusahaan multinasional, seorang teman mendapat hak atas fasilitas pengamanan yang baik. Dia bisa dikawal oleh orang-orang yang terlatih. Namun dia memilih untuk tidak menggunakan hak tersebut. Baginya, hidup mati di tangan Tuhan. Dengan berbuat demikian, dia tidak memberi kesan angker dan bisa dekat dengan semua orang.

Takut terhadap ancaman fisik adalah perasaan yang manusiawi. Tuhan menciptakan perasaan ini sebagai alat bagi manusia untuk bertahan hidup. Kitab Amsal 22:3 menyebutkan bahwa menghindar ketika melihat bahaya merupakan tindakan yang bijak. Namun reaksi kita atas ancaman juga dapat menjadi alat uji kesungguhan kita kepada Tuhan. Dalam hal ini, Raja Asa tidak lolos uji. Padahal Tuhan pernah memperlihatkan perlindungan-Nya yang ajaib dan membuat Raja Asa menang perang atas lawan-lawannya (ay. 8). Namun ketika Raja Asa mendapat ancaman dari Raja Baesa, dia justru meminta bantuan Benhadad, raja Aram, dengan memberinya harta benda miliknya dan milik rumah TUHAN (ay. 3). Padahal TUHAN bermaksud mengalahkan Raja Benhadad melalui Raja Asa (ay. 7).

Melalui teguran Hanani kepada Asa, kita mendapat peringatan sekaligus penghiburan berharga. Pertama, Tuhan menyelidiki setiap kita dan memeriksa kesungguhan hati kita kepada-Nya. Kedua, kepada orang yang berkenan kepada-Nya, Tuhan pasti melimpahkan kekuatan-Nya. Kiranya kita terus belajar dengan tekun untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup kita. --HEM/www.renunganharian.net


ANDALKAN TUHAN DALAM SEGENAP HIDUP ANDA, MAKA ANDA AKAN MEMPEROLEH KEKUATAN-NYA SECARA BERLIMPAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media