BERSIKAP SEBAGAI PELAYAN

Baca: MATIUS 20:20-28


Bacaan tahunan: Yeremia 7-9

Kita sering menyaksikan, sewaktu seseorang memperoleh jabatan atau naik jabatan, perilakunya langsung berubah. Tadinya begitu merendah dan mau diminta melakukan apa saja. Sejak menduduki jabatan, menyapa teman lama pun enggan. Nada kata-katanya terkesan memberi perintah. Bawahan mungkin disuruh bekerja melebihi batas kemampuannya. Yang bersangkutan juga suka memandang rendah, bahkan menista orang lain.

Perilaku orang percaya tidak seharusnya demikian. Ketika dua orang murid beserta ibunda mereka memohon Yesus untuk menjadikan keduanya orang kedua di dalam kerajaan Allah, Yesus mengajarkan prinsip yang berkebalikan dengan itu. Bukannya menjanjikan jabatan, melainkan mengatakan bahwa mereka harus meminum cawan pahit. Kedua murid-Nya langsung menyanggupinya tanpa mengetahui sepahit apakah cawan yang Yesus maksudkan. Yang menjadi fokus mereka adalah betapa nikmatnya jabatan itu. Yesus bahkan menambahkan bahwa yang hendak jadi terkemuka haruslah menjadi hamba dari semuanya.

Yesus sendiri sudah menjadi teladan. Orang-orang yang meminta tolong kepada-Nya selalu Ia layani dengan penuh belas kasih dan rendah hati. Bahkan Ia rela mendatangi orang-orang itu. Termasuk yang tidak meminta tolong pada-Nya. Itu juga yang Tuhan harapkan dari setiap orang yang mengikuti-Nya. Fokus kita bukanlah jabatan, melainkan menjadi hamba yang melayani orang lain dengan segenap hati. Dan kalau Tuhan izinkan, turut meminum cawan pahit sebagaimana diri-Nya.
-HEM/www.renunganharian.net


MENJADI PENGIKUT TUHAN DITUNTUT UNTUK RELA MENJADI HAMBA YANG MELAYANI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media