BERNYANYILAH BAGI DIA

Baca: Mazmur 68:1-7


Bacaan tahunan: Yeremia 19-22

Orang percaya tentu tidak asing dengan memuji Tuhan. Bernyanyi menjadi aspek penting dalam ibadah kita. Apa jadinya jika nyanyian dan kemampuan untuk bernyanyi tidak ada? Dengan indah ahli bahasa Otto Jespersen berkata, "Manusia mencurahkan hatinya dengan nyanyian jauh sebelum ia bisa mengungkapkan pikirannya dengan kata-kata." Jujur saja, hidup akan begitu hampa dan kering jika Tuhan tidak memberi manusia kemampuan ini.

Raja Daud dalam ayat hari ini menegaskan agar kita bernyanyi bagi sang Pencipta. Tanpa hadirat Tuhan, musuh-musuh tak bisa dikalahkan dengan kekuatan Daud sendiri. "Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya" (ay. 2). Daud memuliakan nama Tuhan, yang sudah menumpas lawan-lawan, dengan nyanyian dan pujian. Daud mengucap syukur dengan mempersembahkan banyak hal, termasuk di dalamnya puji-pujian bagi sang Mahakuasa.

Bernyanyi adalah berkat besar yang disingkapkan Tuhan bagi kita. Ini merupakan satu karunia dasar yang kapan pun kita bisa hadirkan bagi Tuhan. Sebagai ciptaan-Nya, kita patut memberi kemuliaan atas segala kebaikan yang telah Dia berikan. Saat kita belum mampu memuliakan Tuhan dengan cara lain, bernyanyi adalah bentuk sederhana memuliakan Tuhan. Sebaliknya, saat mampu memberi harta, waktu, dan tenaga sebagai wujud ucapan syukur, kita juga tidak boleh lupa untuk menyembah Dia dengan puji-pujian. Bernyanyilah bagi Tuhan, sebab Dia layak! --Natan Setiawan Gultom/Renungan Harian


MULIAKANLAH TUHAN DENGAN SEGALA HAL YANG KITA MILIKI, TERMASUK DENGAN NYANYIAN DAN PUJIAN!


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media