BUTA MESKI MELIHAT

Baca: KELUARAN 23:1-9


Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 24-26

Praktik suap menyuap tak lagi terdengar asing di telinga kita. Sebuah perkara yang sulit pun akan menjadi mudah dengan suap. Sebuah fakta pun bisa diputarbalikkan dengan suap. Karena suap, seorang yang tak bersalah akhirnya menanggung hukuman. Sungguh perilaku yang sangat merugikan, bukan? Praktik suap menyuap rupanya juga terjadi dalam hidup umat Israel.

Dalam mengatur kehidupan dan tanggung jawab sosial orang Israel, masalah suap juga ditulis menjadi sebuah peraturan. Suap adalah uang atau barang yang diberikan di luar aturan resmi untuk mencapai tujuan tertentu. Allah jelas menyatakan bahwa suap berbahaya karena "membutakan pandangan yang jernih dan memutarbalikkan perkara orang yang benar" (ay. 8). Suap merupakan praktik ketidakadilan karena ada orang yang diuntungkan secara tidak benar dan di dalamnya sering terjadi penipuan dan dusta. Penerima suap memperkaya diri sendiri dengan mengabaikan keadilan dan hukum. Allah melarang suap dalam kehidupan sosial orang Israel untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan rukun serta untuk menerapkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Allah sendiri.

Suap, dalam bentuk apa pun, jelas tidak dikenan Allah. Mari mengingat bahwa saat ini kita hidup di waktu di mana praktik suap menyuap dianggap sebagai hal yang wajar. Tidak sedikit orang telah dibutakan demi keuntungan pribadi dan tidak lagi peduli dengan sesamanya. Sebagai umat tebusan-Nya, Allah menghendaki kita untuk menolak setiap praktik yang merugikan orang lain. Kiranya firman-Nya selalu menerangi hati kita terhadap setiap praktik yang membutakan hati.
-SYS/www.renunganharian.net


PRAKTIK SUAP ITU TIDAK MEMULIAKAN ALLAH, ITU MENGHINA ALLAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media