Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: ROMA 12:9-21
Bacaan tahunan: Yohanes 13-15
Natur dosa membuat sebagian orang cenderung merespons kejahatan dengan kejahatan. Bahkan, ada yang memilih membalas kejahatan dengan tindakan yang lebih jahat lagi. Bermula dari sebuah ejekan saja cukup untuk memantik rasa tidak terima, yang kemudian berkembang menjadi sakit hati dan dendam, hingga akhirnya tega menghilangkan nyawa.
Kadang, orang berdalih bahwa mereka membalas kejahatan guna memberi pelajaran supaya pelaku kejahatan tahu rasanya diperlakukan jahat. Namun, alih-alih menuai hasil yang baik, membalas kejahatan dengan kejahatan seperti memberi umpan balik. Mereka menjadi lebih giat dalam berlaku jahat.
Ya, kejahatan sering bergantung pada reaksi negatif untuk memperoleh kekuatannya. Sebaliknya, kebaikan membuat kejahatan kehilangan kekuatannya. Ketika kejahatan direspons dengan kasih, mereka akan menjadi lemah. Kebaikan mampu mengalahkan kejahatan karena kebaikan sanggup menyentuh hati, memulihkan hubungan, dan membawa kedamaian. Merespons kejahatan dengan kebaikan juga dapat memutus siklus balas dendam. Memberikan kebaikan kepada musuh dapat melunakkan hati dan pikiran sehingga memungkinkan terjadinya pertobatan.
Tak heran jika Paulus sebagai utusan Yesus mengajar umat untuk senantiasa memiliki ketulusan kasih, termasuk memberkati musuh. Orang beriman harus memandang musuh sebagai sarana untuk membangun diri menjadi serupa dengan Kristus-yang tetap kokoh dalam kekudusan dan kasih. Sementara dendam dan pembalasan, biarlah menjadi hak Allah semata (ay. 19, bdk. Ul. 32:35).
-EBL/www.renunganharian.net
KASIH YANG TULUS ADALAH SENJATA AMPUH YANG DAPAT KITA ANDALKAN UNTUK MENGHADAPI KEJAHATAN
Please sign-in/login using: