Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 1 SAMUEL 1
Bacaan tahunan: Matius 22-23
Sungguh menyesakkan rasanya ketika kita sedih, tidak seorang pun memahami kesedihan kita. Bahkan adakalanya orang justru mengajak kita bercanda. Seolah dengan bercanda, kesedihan kita akan sirna dengan cepat. Namun, bagi kita candaan bisa terdengar seperti olok-olok. Lebih menyakitkan lagi, bila orang terdekat kita pun tidak memahami persoalan kita. Apalagi bila kita merasa pasangan kita justru mendukung pihak lawan.
Apa yang dialami Hana juga tidak dipahami oleh Elkana. Ketika Hana mengalami depresi, Elkana berusaha menghiburnya. Elkana bermaksud mendorong Hana untuk tidak menangis dan bersedih. Namun, Elkana tidak benar-benar memahami tekanan besar yang Hana alami dari istri Elkana yang lain, yakni Penina. Maklum, tidak memiliki anak laki-laki saat itu merupakan aib. Elkana bahkan dengan ringan berkata, "Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?" Hana lebih tertekan lagi ketika ia berdoa menumpahkan segala keluh kesahnya kepada Tuhan, Imam Eli malah menyangkanya sedang mabuk.
Hana menyatakan kesedihan kepada pribadi yang tepat, yakni Tuhan. Tuhan menjawab doa Hana dengan membuka kandungannya. Hana kemudian melahirkan Samuel. Jadi, ketika kita mengalami kesusahan yang tak dimengerti oleh seorang pun, datang saja kepada Tuhan. Kalaupun Tuhan tidak segera menolong, ataupun tidak memenuhi permohonan kita, Tuhan niscaya memberi penghiburan dan kekuatan ekstra kepada kita untuk menghadapi persoalan kita.
-HEM/www.renunganharian.net
KETIKA TAK SEORANG PUN MENGERTI KESEDIHAN KITA, DATANGLAH KEPADA TUHAN YANG PASTI MEMAHAMI KITA
Please sign-in/login using: