MENILAI DENGAN BENAR

Baca: YUNUS 4


Bacaan tahunan: Yehezkiel 34-36

Tahukah kita, tidak semua orang bisa menjadi nasabah prioritas sebuah bank. Dia harus memiliki tabungan dengan jumlah tertentu. Menjadi seorang nasabah prioritas akan mendapatkan berbagai kemudahan dan layanan khusus. Seorang nasabah prioritas dinilai sepenuhnya dari seberapa banyak simpanan yang dimilikinya di bank tersebut.

Allah sedang mengajar Yunus mengenai nilai seorang manusia di mata Allah. Yunus berharap seluruh penduduk kota Niniwe dibinasakan oleh Tuhan lantaran dosa mereka yang sudah menumpuk. Setelah memberitakan firman Tuhan yang membuat seisi kota bertobat, Yunus duduk di sebuah ketinggian dan menanti penghukuman tiba. Namun, Tuhan mengajar melalui peristiwa pohon jarak yang mengering dan digerek seekor ulat dalam sehari saja. Pohon itu memberi kenyamanan buat Yunus dari terik matahari dan panas udara. Yunus merasa sayang untuk sebuah pohon jarak yang tidak ditanamnya. Terlebih Allah sayang kepada seluruh penduduk Niniwe dan mau supaya mereka bertobat. Allah memandang mereka berharga, berbeda dengan Yunus yang menganggap mereka layak dibinasakan. Kata "sayang" (ay. 11) yang ditulis menunjukkan bukan sekadar perasaan suka, tapi perhatian yang sungguh-sungguh dan melakukan apa pun untuk orang yang dikasihi.

Alkitab mengatakan, jika satu orang berdosa bertobat maka seisi sorga bersukacita (Luk. 15:7). Yunus belajar untuk memahami isi hati Tuhan dalam memandang seorang manusia. Bagaimana dengan kita hari ini? Adakah kita memandang sesama seperti halnya Yunus atau seperti Kristus? Biarlah kita belajar melihat sesama seperti halnya Kristus, karena satu orang berdosa sangat berharga bagi Allah untuk diselamatkan.
-DSK/www.renunganharian.net


APA GUNANYA SEORANG MEMPEROLEH SELURUH DUNIA, TETAPI IA KEHILANGAN NYAWANYA?


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media