Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MATIUS 13:24-30
Bacaan tahunan: Amsal 10-12
Perjuangan hidup orang benar tak jarang membawa mereka pada penderitaan dunia. Bertahan dalam iman hasilnya justru kehilangan kesempatan meraih kesenangan dan kenikmatan. Ujung-ujungnya, rasa lelah muncul dan membuat mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan. "Jika Tuhan sungguh ada, mengapa dibiarkan-Nya aku menderita?" "Jika Tuhan sungguh ada, mengapa ada kejahatan?"
Melalui perumpamaan lalang di antara gandum kita diajak belajar memahami tata kerja Tuhan atas dunia. Awalnya, Tuhan menabur benih yang baik. Namun, sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh pula benih kejahatan dari musuh (Iblis). Ketika hamba-hamba (malaikat) menawarkan diri mencabut lalang itu, sang tuan (Tuhan) melarang, sebab mungkin saja ada gandum ikut tercabut. Mudahnya, jika Tuhan memberikan penghukuman kepada si jahat di masa kini, ada kemungkinan orang benar pun turut terkena imbas. Sebagai gambaran, lihat saja saat bencana alam terjadi. Bukankah orang benar dan orang jahat sama-sama dapat menjadi korban?
Karena itulah, Tuhan membiarkan lalang tumbuh di antara gandum. Selama di dunia, kejahatan akan selalu ada di antara kita. Karena itu, berakarlah kuat di dalam Tuhan, supaya kita tetap teguh berdiri di antara lalang. Jika kita rindu Tuhan segera menegakkan keadilan-Nya, bagian kita adalah segera berbuah. Sebab Ia akan menuai bila bulir-bulir gandum telah siap dituai dan mengumpulkannya ke dalam lumbung. Selama Tuhan masih memberi waktu, berarti selama itulah kita harus bersabar dan senantiasa berbuah bagi kemuliaan-Nya.
-EBL/www.renunganharian.net
BERBUAHLAH LAYAKNYA BULIR-BULIR GANDUM YANG MASUK KE LUMBUNG-NYA, BUKAN LALANG YANG MASUK API PEMBAKARAN
Please sign-in/login using: