Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MAZMUR 100
Bacaan tahunan: Mazmur 90-95
Di depan stasiun kereta api Shibuya, Jepang, ada sebuah patung yang menarik banyak perhatian. Di sana didirikan sebuah patung untuk menghargai kesetiaan seekor anjing bernama Hachikō. Profesor Hidesaburo Ueno dari Universitas Tokyo mengadopsi Hachikō di Prefektur Akita pada awal 1920-an. Hachikō selalu menemani pemiliknya ke Stasiun Shibuya setiap hari ketika sang profesor pergi bekerja di Universitas Imperial Tokyo dan kembali ke stasiun setiap sore untuk menyambut kepulangan Ueno. Sayangnya, Ueno meninggal pada tahun 1925 saat berada di universitas dan tidak pernah kembali untuk menyampaikan selamat tinggal terakhir kepada sahabatnya itu. Hachikō yang setia terus mengunjungi stasiun setiap hari sampai akhir hayatnya.
Mazmur 100 merupakan Mazmur yang bertemakan kesetiaan Allah yang tidak pernah berkesudahan, dari generasi ke generasi. Mazmur 100 ini menggemakan panggilan untuk memuji Tuhan. Panggilan serupa kita jumpai juga dalam Mazmur 95 dan Mazmur 117. Alasan mengapa umat memuji Allah, kita jumpai dalam ayat 5, "Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kebenaran-Nya tetap turun-temurun." Bukan hanya Mazmur, Yohanes di dalam Wahyu 1:5 juga menyatakan kesetiaan Tuhan Yesus Kristus dalam mengasihi kita.
Kesetiaan Allah dan Kristus melebihi kesetiaan manusia apalagi kesetiaan Hachikō. Allah tetap memelihara dan menyatakan kasih setia-Nya kepada umat-Nya di sepanjang waktu dan di segala situasi. Karena itu, seperti seruan pemazmur, biarlah kita terus bersyukur di dalam hidup kita karena kebaikan dan kesetiaan Tuhan atas kita. Janganlah kita mendua hati kepada Allah dan berubah setia.
-DSK/www.renunganharian.net
TERUSLAH BERSYUKUR KEPADA ALLAH KARENA IA SETIA DARI GENERASI KE GENERASI
Please sign-in/login using: