AKHIR PERSETERUAN YANG MANIS

Baca: KEJADIAN 33


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 18-20

Kisah perseteruan Esau dan Yakub tampaknya menjadi salah satu konflik kakak-adik paling sengit yang tertulis di Alkitab. Konflik yang dimulai sejak masalah hak kesulungan itu (Kej. 25) bahkan berlanjut sampai kedua anak laki-laki dari Ishak itu memiliki keturunan. Kondisi yang membuat saya menarik kesimpulan, saat membaca kisah mereka: kalau bukan Allah yang bekerja untuk mendamaikan dua orang ini, mustahil keduanya bisa berbaikan kembali.

Sebelum akhir yang manis dari perseteruan Esau dan Yakub, masih terjadi drama yang menegangkan. Yakub bahkan berkali-kali harus meyakinkan diri, dengan memohon ini-itu kepada kakaknya, demi memastikan ia dan keluarga besarnya diterima dengan baik. Ketika akhirnya Esau berhasil diyakinkan, Yakub pun mendirikan mazbah dan mengakui campur tangan Allah, yang memungkinkan pulihnya hubungan antara dirinya dengan Esau. Setelah semua ketegangan itu berlalu, Yakub menarik satu kesimpulan, "Jika Allah tidak menolong, maka hubungan ini mungkin tidak akan pernah pulih."

Allah adalah Pribadi yang menyukai perdamaian, terutama dalam relasi di antara sesama saudara dan umat Allah. Campur tangan Allah dalam pemulihan hubungan Esau dan Yakub, masih dapat Allah lakukan dalam kehidupan masa kini, jika ia memang diundang untuk turut campur di dalamnya. Adakah konflik pribadi yang sampai hari ini belum terselesaikan dalam kehidupan kita? Berserulah memohon campur tangan-Nya, supaya Ia bertindak seperti yang pernah dilakukan-Nya saat mendamaikan Esau dan Yakub!
-GHJ/www.renunganharian.net


MEMBUKA DIRI TERHADAP CAMPUR TANGAN ALLAH MEMBUAT PERSETERUAN DAPAT TERSELESAIKAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media